Gendhing penghormatan Yogyakarta
From Wikipedia, the free encyclopedia
Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat memiliki empat musik kehormatan yang digunakan untuk menghormati kedatangan dan keberangkatan Sultan yang sedang bertakhta. Musik kehormatan tersebut dimainkan dengan gamelan dan dalam bahasa Jawa, istilah tersebut dikenal sebagai gendhing kurmat dalem (bahasa Jawa: ꦒꦼꦟ꧀ꦝꦶꦁꦏꦸꦂꦩꦠ꧀ꦢꦊꦩ꧀, har. 'lagu penghormatan Sultan'). Empat musik kehormatan tersebut diberi judul Gendhing Raja Manggala, Gendhing Prabu Mataram, Gendhing Tedhak saking, dan Gendhing Sri Kondur. Dua gendhing (Prabu Mataram dan Sri Kondur) diciptakan oleh ahli karawitan Jawa abad modern awal, K.R.T. Wiroguno, yang hidup pada masa Hamengkubuwana VII dan VIII; dua sisanya masih belum diketahui siapa pencipta sesungguhnya. Semua gendhing penghormatan tersebut menggunakan kendangan ladrang, kendang kalih.[1]
Raja Manggala Prabu Mataram Tedhak saking Sri Kondur | |
---|---|
oleh K.R.T. Wiroguno (Prabu Mataram dan Sri Kondur) | |
Bahasa Inggris |
|
Judul asli | ꦫꦗꦩꦁꦒꦭ꧈ ꦦꦿꦨꦸꦩꦡꦫꦩ꧀꧈ ꦠꦼꦝꦏ꧀ꦱꦏꦶꦁ꧈ ꦯꦿꦶꦏꦺꦴꦤ꧀ꦢꦸꦂ |
Kunci | |
Bahasa | Jawa |