Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Gereja Santa Theresia, Menteng
gereja di Jakarta Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Gereja Santa Theresia adalah sebuah gereja paroki Katolik yang berlokasi di Jakarta Pusat, Indonesia.[1] Gereja ini merupakan pusat Paroki Menteng dalam Keuskupan Agung Jakarta. Gereja Santa Theresia dinamai menurut Santa Theresia dari Kanak-kanak Yesus, yang dikenal sebagai salah seorang Pujangga Gereja. Gereja ini berada dalam reksa pastoral tarekat Serikat Yesus.
Remove ads
Sejarah
Ringkasan
Perspektif
Pada tahun 1930, kota Batavia mengalami perluasan dengan dikembangkannya kawasan Menteng dan Gondangdia. Umat Katolik yang tinggal di daerah itu berjalan kaki saat akan mengikuti misa di Gereja Katedral Jakarta. Sejak tahun 1927, umat mulai menggunakan Sekolah Santa Theresia untuk menyelenggarakan ibadat.[2] Kondisi tersebut membuat pengurus Gereja Katedral untuk mencari lahan guna membangun tempat peribadatan. Lahan yang kemudian dipilih, terletak Jalan Soendaweg.[3]
Pengurus Gereja Katedral Jakarta menunjuk arsitek Belanda, J. Th. van Oyen dan perancang bangunan Fermont Cuypers untuk membangun gedung gereja Santa Theresia.[2] Gereja ini dibangun dengan gaya Eropa dan tanpa tiang penyangga di tengah-tengah, yang memungkinkan altar dapat terlihat dari segala penjuru gereja. Pembangunan gereja selesai pada tahun 1934,[4] dan diresmikan oleh Pastor Antonius Theodorus van Hoof, S.J., yang merupakan Pro-Vikaris Apostolik Batavia. Pastor van Hoof mempersembahkan misa perdana di Gereja Santa Theresia.[3] Kehadiran gereja ini menjadi gereja ketiga di wilayah Batavia saat itu, setelah Katedral Jakarta dan Gereja Santo Yoseph, Matraman.
Pada 9 Januari 1936, didirikanlah Pengurus Gereja dan Dana Papa (PGDP) Santa Theresia. Pembentukan PGDP ini menandai paripurnanya pendirian Paroki Santa Theresia sebagai sebuah komunitas mandiri. Pada tahun yang sama, Pastor F. Fleerakkers, S.J. diangkat sebagai Pastor Paroki pertama. Pastor Fleerakkers menjalankan tugasnya hingga tahun 1943.[5]
Pemekaran
Gereja Santa Theresia membangun sebuah gereja lainnya di kawasan Menteng, yakni Gereja Santo Ignatius Loyola, Jalan Malang pada tahun 1946. Sebuah kapel juga didirikan di kawasan Cideng yang kemudian dikenal sebagai Gereja Maria Bunda Perantara, Cideng.[5]
Remove ads
Bangunan
Ringkasan
Perspektif
Bangunan Gereja Santa Theresia memiliki struktur bangunan yang serupa dengan rumah-rumah biasa di daerah Menteng pada saat itu, dengan unsur bentuk-bentuk lancip, terutama pada menaranya. Gereja ini didirikan di atas 63 tiang beton yang masing-masing ditanam hingga kedalaman 17 meter untuk memberikan fondasi yang kokoh.[2]
Gereja Santa Theresia memiliki tiga buah pintu, di mana pada setiap pintu terdapat jendela besar. Jendela besar di atas pintu utama menggambarkan Santa Theresia. Di atas pintu samping terdapat jendela besar dengan masing-masing mewakili Bunda Maria dan Serikat Yesus.
Di belakang altar ada jendela lebih kecil dari jendela yang disebutkan diatas, jendela-jendela kecil ini berjumlah 13.[3] Di tengah menggambarkan Yesus dan kanan kirinya menggambarkan ke dua belas Rasul. Gereja Santa Theresia ini berciri khas Eropa.
Fasilitas
Gereja Santa Theresia memiliki sebuah gua Maria yang dipersembahkan kepada Bunda Maria Ratu Para Rasul pada tanggal 9 Januari 1988. Gua Maria ini sempat mengalami renovasi yang rampung pada Oktober 2012. Gereja Santa Theresia juga memiliki ruang adorasi yang terletak di lantai dasar Gedung Karya Pastoral.
- Gua Bunda Maria Ratu Para Rasul.
- Ruang adorasi
- Gedung Karya Pastoral
- Gedung Karya Pastoral
Remove ads
Peribadatan


Misa harian diselenggarakan pada pagi dan sore hari. Selain liturgi dalam bahasa Indonesia, Gereja ini juga menyelenggarakan Perayaan Ekaristi dalam bahasa Inggris dalam naungan Paroki Internasional Santo Petrus Kanisius bagi Ekspatriat.
Adapun Misa dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut.[6]
- Misa harian
- Senin–Jumat: 07.00 dan 18.00
- Sabtu: 07.00
- Jumat Pertama
- 07.00, 12.00, 18.00
- 19.30 (Bahasa Inggris)
- Misa Mingguan pada hari Sabtu
- 15.30 (Bahasa Inggris)
- 18.00
- Misa Mingguan pada hari Minggu
- 06.00, 08.00, 10.00, 17.00, 19.00
- 15.00 (Bahasa Inggris)
- Tampak dalam Gereja Santa Theresia pada tahun 2019.
Pendidikan
Di sebelah gereja, terdapat Sekolah Katolik Santa Theresia.[3] Tidak jauh dari Sekolah Santa Theresia, terdapat juga Sekolah Santo Bellarminus Jakarta.
Galeri
Eksterior
- Gereja Santa Theresia, pada sekitar tahun 1930–1936.
- Gereja Santa Theresia pada April 2011.
- Tampak luar Gereja Santa Theresia pada Januari 2019.
- Tampak luar Gereja Santa Theresia pada Maret 2024.
- Tampak luar Gereja Santa Theresia pada Juli 2022.
- Tampak luar Gereja Santa Theresia pada Juni 2024.
- Tampak samping depan Gereja Santa Theresia pada Juni 2024.
- Tampak samping depan Gereja Santa Theresia pada Agustus 2024.
- Tampak luar Gereja Santa Theresia pada November 2024.
- Tampak luar Gereja Santa Theresia pada Januari 2025.
- Tampak samping depan Gereja Santa Theresia pada Juni 2025.
- Tampak samping depan Gereja Santa Theresia pada Juni 2025.
- Fasad Barat gereja pada Juli 2022.
- Fasad Barat gereja pada Juni 2025.
- Fasad Timur gereja pada Juni 2025.
- Menara lonceng gereja dilihat dari jauh.
- Tampak luar Gereja Santa Theresia dilihat dari jalan utama pada Agustus 2024.
Interior
- Suasana umat berdoa jelang Misa di dalam gereja
- Suasana umat berdoa jelang Misa, nampak jendela mawar terlihat dari dalam gereja
- Jendela mawar pada fasad Barat gereja
- Jendela mawar pada fasad Timur gereja
Fasilitas lainnya
- Porta Sancta (Pintu Suci) dalam rangka Yubileum 2025.
- Porta Sancta dalam rangka Yubileum 2025.
- Porta Sancta saat terbuka
- Gua Maria
- Plang nama gereja yang memuat informasi seputar jadwal Misa
Remove ads
Referensi
Lihat juga
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads