Yang di-Pertuan Agong
Gelar raja Malaysia / From Wikipedia, the free encyclopedia
Yang di-Pertuan Agong disingkat (YDPA) adalah gelaran pendek resmi bagi seorang Raja di Malaysia. Posisi ini akan digilirkan setiap lima tahun antara sembilan Raja-raja Tanah Melayu.
Yang di-Pertuan Agong Malaysia | |
---|---|
Gelar | Baginda (Melayu: KDYMM Seri Paduka Baginda Tuanku Agong) |
Jenis | Monarki federal elektif konstitusional |
Status | Dipilih melalui rotasi dalam konvensi Majlis Raja-Raja Melayu |
Kediaman | Istana Negara, Jalan Duta, Kuala Lumpur |
Ditunjuk oleh | Majelis Raja-Raja (penguasa-penguasa negara bagian Malaysia) |
Masa jabatan | Lima tahun, tidak dapat diperpanjang segera |
Dasar hukum | Perlembagaan Persekutuan Diraja Malaysia, Pasal 32 |
Pejabat perdana | Tuanku Abdul Rahman Ibni Al Marhum Tuanku Muhammad |
Dibentuk | 31 Agustus 1957; 66 tahun lalu (1957-08-31) |
Nama takresmi | Raja Malaysia, Sultan Malaysia, Ketua Negara Malaysia |
Wakil | Sultan Nazrin Muizzuddin Shah Ibni Al-Marhum Sultan Azlan Muhibbuddin Shah Al-Maghfurlah |
Gaji | RM 1.054.560 per tahun (Akta Daftar Sipil 1982)[1] |
Situs web | www |
Malaysia telah melakukan sistem pemilihan raja mereka sejak kemerdekaannya dari Inggris pada 1957. Dalam tatanan unik, seorang raja akan dipilih secara bergilir di antara para Raja atau Sultan dari sembilan negara bagian di Malaysia yang saat ini masih dipimpin Raja/Sultan. Serta terdapat empat negara bagian lain bukan monarki dan tak dipimpin oleh penguasa Raja/Sultan. Malaysia merupakan salah satu dan satu-satunya negara monarki islam modern yang menganut dan mengekalkan sistem kekuasaan monarki bergiliran.
Sejak tahun 1999, gelaran kehormatan yang lengkap dari Penguasa Tertinggi Malaysia ini adalah, Kebawah Duli Yang Maha Mulia Seri Paduka Baginda Sultan dan Yang di Pertuan Agong. Gelar ini juga ditambah dengan gelar kehormatan Duli Yang Maha Mulia (DYMM). Sementara itu, istri atau pasangan sah dari Yang di Pertuan Agong disebut sebagai Raja Permaisuri Agong. Tempat tinggal resmi Yang di Pertuan Agong adalah di Istana Negara, yang berlokasi di sebuah bukit dan terletak di Jalan Tunku Abdul Halim, tepat di ibukota Malaysia, Kuala Lumpur. Sementara itu, Yang di Pertuan Agong juga memiliki istana dan tempat persinggahan lainnya di daerah Putrajaya, yang dinamakan Istana Melawati. Istana ini dijuluki sebagai Istana Hinggap, karena istana ini hanya dipakai saat Yang di Pertuan Agong menghadiri Majelis Raja-Raja untuk memilih Raja Malaysia berikutnya.