Abangan

Abangan

Abangan adalah sebutan untuk golongan penduduk <a href="/id/Jawa" title="Jawa" class="wl">Jawa</a> <a href="/id/Muslim" title="Muslim" class="wl">Muslim</a> yang mempraktikkan <a href="/id/Islam" title="Islam" class="wl">Islam</a> dalam versi yang lebih <a href="/id/Sinkretisme" title="Sinkretisme" class="wl">sinkretis</a> bila dibandingkan dengan golongan <a href="/id/Santri" title="Santri" class="wl">santri</a> yang lebih ortodoks.<a href="#cite_note-Zaini-1" style="counter-reset: mw-Ref 1;">[1]</a> Istilah ini, yang berasal dari kata <a href="/id/Bahasa_Jawa" title="Bahasa Jawa" class="wl">bahasa Jawa</a> yang berarti merah, pertama kali digunakan oleh <a href="/id/Clifford_Geertz" title="Clifford Geertz" class="wl">Clifford Geertz</a>, tetapi saat ini maknanya telah bergeser. 

Abangan cenderung mengikuti sistem kepercayaan lokal yang disebut <a href="/id/Adat" title="Adat" class="wl">adat</a> daripada hukum Islam murni (<a href="/id/Syariat_Islam" title="Syariat Islam" class="wl">syariah</a>).<a href="#cite_note-gee-2" style="counter-reset: mw-Ref 2;">[2]</a> Dalam sistem kepercayaan tersebut terdapat tradisi-tradisi <a href="/id/Agama_Hindu" title="Agama Hindu" class="wl">Hindu</a>, <a href="/id/Agama_Buddha" title="Agama Buddha" class="wl">Buddha</a> dan <a href="/id/Animisme" title="Animisme" class="wl">animisme</a>. Namun beberapa sarjana berpendapat bahwa itu bentuk varian Islam di Indonesia.<a href="#cite_note-gee-2" style="counter-reset: mw-Ref 2;">[2]</a>

Abangan adalah sebutan untuk golongan penduduk Jawa Muslim yang mempraktikkan Islam dalam versi yang lebih sinkretis bila dibandingkan dengan golongan santri yang lebih ortodoks. Istilah ini, yang berasal dari kata bahasa Jawa yang berarti merah, pertama kali digunakan oleh Clifford Geertz, tetapi saat ini maknanya telah bergeser.  Abangan cenderung mengikuti sistem kepercayaan lokal yang disebut adat daripada hukum Islam murni . 