Loading AI tools
panglima muslim Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Abu Sa'id Abdurrahman bin Abdullah Al-Ghafiqi Al-Akki (bahasa Arab: أَبُو سَعِيِد عَبْدُ الرَّحْمَٰن بِن عَبْدُ الله الغافِقِي العكي) adalah wali (gubernur) Al-Andalus yang menjabat dua kali. Ia pertama kali menjabat karena diangkat oleh rakyat Al-Andalus sebagai pemimpin mereka setelah terbunuhnya gubernur sebelumnya, As-Samah bin Malik Al-Khaulani hingga Anbasah bin Suhaim al-Kalbi selaku gubernur baru yang resmi diangkat oleh pemerintahan Umayyah mulai menjabat pada tahun 103 H / 721 M.[1] Ia menjabat untuk kedua kalinya karena ditugaskan oleh gubernur Ifriqiyyah, Ubaidillah bin Al-Habhab pada tahun 112 H / 730 M.[2]
Artikel ini perlu dikembangkan dari artikel terkait di Wikipedia bahasa Arab. (April 2024)
klik [tampil] untuk melihat petunjuk sebelum menerjemahkan.
|
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus. |
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Abdurrahman al-Ghafiqi | |
---|---|
Wali al-Andalus | |
Masa jabatan 10 Juni 721 – Agustus 721 | |
Wali al-Andalus | |
Masa jabatan 730–732 | |
Pendahulu Muhammad bin Abdullah al-Asyja'i | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Yaman |
Meninggal | 21 Oktober 732 M Balath Asy-Syuhada, antara kota Tours dan Poitiers, Galia |
Orang tua | Abdullah bin Mukhsy Al-Ghafiqi |
Julukan | Abu Sa'id |
Karier militer | |
Pertempuran/perang | Invasi Umayyah di Galia
|
Sunting kotak info • L • B |
Namanya dikaitkan dengan kepemimpinan kaum Muslimin dalam Pertempuran Balath Asy-Syuhada yang terkenal (juga dikenal sebagai Pertempuran Tours atau Pertempuran Poitiers), yang berakhir dengan kemenangan kaum Frank dan penarikan pasukan Muslim setelah kesyahidan Abdurrahman Al-Ghafiqi.
Abdurrahman bin Abdullah bin Mukhsy bin Zaid bin Jabalah bin Zhahir bin Al-A'idz bin A'idz bin Ghafiq bin Asy-Syahid bin Alqamah bin Akk bin Adnan.[3]
Abdurrahman berasal dari kabilah Ghafiq dari keturunan kabilah Akk di Yaman. Ia kemudian pindah ke Ifriqiyyah dan pernah mendatangi Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik (berkuasa 715–717) di Damaskus. Ia kemudian kembali ke Magrib serta pernah bertemu dengan Musa bin Nushair dan putranya Abdul Aziz bin Musa bin Nushair ketika bermukim di Al-Andalus. Abdurrahman sempat diangkat menjadi pemimpin di Pantai Timur Al-Andalus.[4]
Abdurrahman berpartisipasi dalam Pertempuran Toulouse bersama As-Samah bin Malik Al-Khaulani, di mana pasukan Islam dikalahkan oleh pasukan Odo dari Aquitaine. Setelah kalah, dia menarik mundur pasukannya dan menjabat sebagai gubernur Al-Andalus hingga Anbasah bin Suhaim al-Kalbi menggantikannya. Selama masa jabatannya yang singkat itu, Abdurrahman mampu memadamkan tanda-tanda pemberontakan di wilayah bagian utara, serta menetapkan posisi kaum Muslim di pangkalan-pangkalan yang direbut kaum Muslim di Septimania.[5] Adapun aktivitas yang dilakukannya setelah masa jabatannya selesai, sejarawan Syakib Arsalan mengutip politisi dan sejarawan Abdul Aziz al-Tsa'alabi memiliki dokumen yang bertanggal kampanye angkatan laut ke Eropa Selatan bahwa angkatan laut yang dipimpin oleh Abdurrahman Al-Ghafiqi dan dikirim oleh Ismail bin Abi al-Muhajir, gubernur Ifriqiyyah pada tahun 105 H, meraih kesuksesan di Italia.[6]
Al-Ghafiqi dianggap sebagai salah satu tabi'in[7] yang meriwayatkan hadis dari Abdullah bin Umar (meninggal 693)[8] serta yang meriwayatkan darinya adalah Abdul Aziz bin Umar bin Abdul Aziz dan Abdullah bin Iyadh. Abu Dawud dan Muhammad bin Majah menyebutkannya dalam kitab mereka.[9] Dalam bukunya yang berjudul Jadhwat al-muqtabis fī tārīkh ʻulamāʼ al-andalus, Al-Humaidi menggambarkan sifatnya dan mengatakan: Abdurrahman adalah seorang laki-laki yang shalih, memiliki perjalanan hidup yang indah selama menjabat, dan adil dalam pembagian rampasan perang. Abdurrahman adalah seorang komandan ulung, yang kemampuan militernya tampak dalam keberhasilannya menarik mundur pasukan Muslim yang kalah di Toulouse. Sumber-sumber Latin sepakat tentang kemampuan militernya. Selain itu Abdurrahman juga memiliki keterampilan administrasi dan berhasil memulihkan keharmonisan antara kabilah Arab Mudhar dan Yaman hingga menyatukan kata-kata mereka, sampai sejarawan menghitungnya sebagai pemimpin terbesar Al-Andalus.
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.