Bandar Udara Internasional Montréal–Mirabel
bandar udara di Kanada / From Wikipedia, the free encyclopedia
Bandar Udara Internasional Montréal–Mirabel (IATA: YMX, ICAO: CYMX), awalnya disebut Bandar Udara Internasional Montréal dan lebih umum dikenal dengan sebutan Mirabel, adalah bandar udara kargo dan bekas bandara internasional di Mirabel, Quebec, Kanada, 21 mil laut (39 km; 24 mi) di sebelah barat laut Montreal.[2] Bandara ini dibuka tanggal 4 Oktober 1975. Penerbangan penumpang komersial terakhir lepas landas pada 31 Oktober 2004.
Bandar Udara Internasional Montréal–Mirabel Aéroport international Montréal–Mirabel | |||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Informasi | |||||||||||||||
Jenis | Publik | ||||||||||||||
Pemilik | Transport Canada[1] | ||||||||||||||
Pengelola | Aéroports de Montréal | ||||||||||||||
Melayani | Montreal Raya | ||||||||||||||
Lokasi | Mirabel, Quebec | ||||||||||||||
Dibuka | 04 Oktober 1975 (1975-10-04) | ||||||||||||||
Penerbangan komersial berakhir | 31 Oktober 2004 (2004-10-31) | ||||||||||||||
Zona waktu | EST (UTC−05:00) | ||||||||||||||
• Musim panas (DST) | EDT (UTC−04:00) | ||||||||||||||
Ketinggian dpl | mdpl | ||||||||||||||
Koordinat | 45°40′47″N 074°02′19″W | ||||||||||||||
Situs web | www.admtl.com | ||||||||||||||
Peta | |||||||||||||||
Landasan pacu | |||||||||||||||
| |||||||||||||||
Statistik (2017) | |||||||||||||||
| |||||||||||||||
Sumber: Canada Flight Supplement[2] Lalu lintas dari Statistics Canada[3] Kargo dari Aéroports de Montréal[4] |
Kini, bandara ini melayani penerbangan kargo, evakuasi medis,[5] dan penerbangan umum.[2][6] Bandara ini juga merupakan pusat pabrik Bombardier Aerospace, tempat pesawat jet regional (CRJ700, CRJ900, dan CRJ1000) dan Airbus A220 (dulu Bombardier CSeries) dirakit. Bekas apron terminal penumpangnya sekarang menjadi sirkuit balap. Gedung terminalnya diruntuhkan pada tahun 2016.[7]
Sebelum terminal diruntuhkan, Montréal–Mirabel diklasifikasikan sebagai bandar udara pintu masuk (airport of entry) oleh Nav Canada dan dioperasikan oleh Canada Border Services Agency (CBSA). Hélibellule FBO adalah bandara pintu masuk yang lebih kecil.[2] Mirabel adalah satu dari dua bandara di Kanada (selain Bandar Udara Internasional Pearson Toronto) dengan hak milik lahan yang bisa diperbesar untuk menampung 50 juta penumpang per tahun. Bandara ini tidak pernah diperluas karena lalu lintasnya sedikit. Bandara ini merupakan satu dari dua bandara non-ibu kota berkapasitas kurang dari 200.000 penumpang per tahun yang menjadi bagian dari National Airports System.
Rencananya, bandara ini menggantikan Bandar Udara Dorval sebagai pintu masuk udara Kanada sebelah timur. Sejak 1975 sampai 1997, semua penerbangan internasional dari dan ke Montreal (kecuali dari dan ke Amerika Serikat) wajib tiba dan berangkat di Mirabel. Namun, lokasinya yang jauh, tidak memadainya transportasi ke kawasan perkotaan, dan bertahannya penerbangan dalam negeri di Dorval membuat Mirabel sangat tidak populer bagi pelancong dan maskapai. Ketidakpopuleran bandara ini memicu kemerosotan ekonomi Montreal bila dibandingkan dengan ekonomi Toronto sepanjang tahun 1970-an dan 1980-an. Akibatnya, jumlah penumpang tidak pernah mencapai jumlah yang diharapkan dan bahkan lebih rendah daripada Dorval saat masih direnovasi.
Saat pemerintah memutuskan untuk memusatkan penerbangan penumpang Montreal di satu bandara saja, Dorval dipilih dan Mirabel diubah menjadi bandara kargo. Mirabel lantas menjadi proyek gajah putih.[8] Bandara Dorval berganti nama menjadi Bandar Udara Internasional Montréal–Pierre Elliott Trudeau, diambil dari nama Perdana Menteri Kanada yang memulai proyek Mirabel; tujuan penggantian nama ini adalah menutup dan mengganti bandara Dorval sesegera mungkin.[9] Berdasarkan luas permukaan, Mirabel waktu itu merupakan bandara terbesar di dunia dengan rencana luas 39.660 hektare (396,6 km2; 98.000 ekar); Bandar Udara Internasional King Fahd di Arab Saudi mengalahkan luas permukaan Mirabel ketika rampung tahun 1999. Tahun 1989, 32,78 hektare (81,000 ekar) dari 39.660 hektare (98.000 ekar) diserahkan kembali ke pemilik tanah aslinya.[10]