Jalan Tol Padang–Pekanbaru
ruas jalan tol di Indonesia / From Wikipedia, the free encyclopedia
Jalan Tol Padang–Pekanbaru adalah jalan tol bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera yang menghubungkan Padang dengan Pekanbaru. Ruasnya berada di Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Riau melewati Lembah Anai yang merupakan deretan tebing curam yang terletak di Padang Panjang terus menyeberang jurang di Ngarai Sianok, Bukittinggi dan bersambung dengan kelok sembilan di Payakumbuh. Tol sepanjang 255 km dengan rute Padang menuju Bukittinggi sampai ke Pekanbaru akan segera dimulai dan yang luar biasa dari proyek ini adalah adanya terowongan sepanjang 8,95 km yang berada tepatnya di daerah Payakumbuh. Terowongan yang menembus Bukit Barisan tersebut akan menjadi terowongan tol pertama di sepanjang Jalan Tol Trans Sumatera dan terowongan tol terpanjang di Indonesia. Tahap awal dilakukan peletakan batu pertama Padang-Sicincin, untuk membangun terowongan tersebut dibutuhkan dana sekitar Rp9 triliun dari total Rp78,09 triliun pembangunan keseluruhan, jadi untuk terowongan saja sudah menghabiskan dana Rp9 Triliun.
Artikel ini membahas mengenai bangunan, struktur, infrastruktur, atau kawasan terencana yang sedang dibangun atau akan segera selesai. |
Jalan Tol Padang–Pekanbaru | |
---|---|
Informasi rute | |
Dikelola oleh PT Hutama Karya (Persero) | |
Panjang: | 255 km (158 mi) |
Berdiri: | 27 Oktober 2022; 17 bulan lalu (2022-10-27) – sekarang |
Persimpangan besar | |
Ujung selatan: | Padang |
Ujung utara: | Pekanbaru |
Letak | |
Kota besar: | Padang Bukittinggi Payakumbuh Pekanbaru |
Sistem jalan bebas hambatan | |
Pada tanggal 27 Oktober 2022, Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Pekanbaru-Padang Seksi 6 Pekanbaru-Bangkinang telah resmi beroperasi dan dibuka untuk umum serta belum dikenakan tarif karena masih dalam tahap uji coba.[1] Pada tanggal 4 Januari 2023, Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Pekanbaru-Padang Seksi 6 Pekanbaru-Bangkinang diresmikan kepada Presiden Jokowi.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan bahwa terowongan dipakai untuk menghemat rute, karena jika tidak memakai terowongan akan lebih panjang 11 km.[2] Pembangunan jalan tol ini dibagi menjadi 6 tahap pengerjaan, yaitu:[3]
Padang–Sicincin | 28 km | |
Sicincin–Bukittinggi | 41 km | |
Bukittinggi–Payakumbuh | 36 km | |
Payakumbuh–Pangkalan | 43 km | |
Pangkalan–Bangkinang | 56 km | |
Bangkinang–Pekanbaru | 38 km |