José Eduardo dos Santos
Presiden Angola dari 1979 hingga 2017 / From Wikipedia, the free encyclopedia
José Eduardo dos Santos (pengucapan bahasa Portugis: [ʒuˈzɛ eˈðwaɾðu dus ˈsɐ̃tuʃ]; 28 Agustus 1942 – 8 Juli 2022 )[2] adalah seorang politikus Angola yang menjabat sebagai Presiden Angola antara tahun 1979 hingga 2017. Sebagai Presiden, José Eduardo dos Santos juga adalah Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Angola dan Presiden Gerakan Rakyat untuk Pembebasan Angola (MPLA), sebuah partai yang berkuasa di Angola sejak mendapatkan kemerdekaannya pada tahun 1975.[3] Ia adalah presiden terlama kedua yang menjabat di Afrika, yang pertama adalah Presiden Teodoro Obiang Nguema Mbasogo dari Guinea Khatulistiwa, yang mengambil alih kekuasaan kurang dari dua bulan sebelum dos Santos.
José Eduardo dos Santos | |
---|---|
Presiden Angola | |
Masa jabatan 10 September 1979 – 26 September 2017 Penjabat: 10 September 1979 – 21 September 1979 | |
Perdana Menteri | Fernando José de França Dias Van-Dúnem Marcolino Moco Fernando José de França Dias Van-Dúnem Fernando da Piedade Dias dos Santos Paulo Kassoma[1] |
Wakil Presiden | Fernando da Piedade Dias dos Santos Manuel Vicente |
Informasi pribadi | |
Lahir | (1942-08-28)28 Agustus 1942 Luanda, Angola Portugis |
Meninggal | 8 Juli 2022(2022-07-08) (umur 79) Barcelona, Spanyol |
Partai politik | Gerakan Rakyat untuk Pembebasan Angola |
Suami/istri | Tatiana Kukanova (Cerai) Istri kedua (Cerai) Ana Paula Lemos 1991 |
Anak | Isabel José Coréon Dú |
Alma mater | Akademi Minyak Negara Azerbaijan |
Tanda tangan | |
Sunting kotak info • L • B | |
Ayahnya adalah seorang pekerja konstruksi bangunan. Seusai menempuh pendidikan, ia bergabung dengan Gerakan Rakyat untuk Pembebasan Angola (MPLA) pada 1956 untuk memulai karier politiknya.
Ia menjadi presiden pada 10 September 1979, menggantikan presiden pertama Angola Agostinho Neto. Ia dipandang sebagai orang yang cukup kuat, tetapi menerima bagian besar dalam suara pemilihan multipartai pertama Angola pada 1992. Ia tidak sungguh-sungguh diterima secara mayoritas; namun pemimpin UNITA Jonas Savimbi menarik diri dari perlombaan suara sebelum ronde kedua, meninggalkannya secara teknis sebagai presiden interim.