Loading AI tools
pembagian administratif tingkat keempat di Hindia Belanda Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Kewedanaan[1] (bahasa Jawa: kawedanan) atau distrik (bahasa Belanda: district) adalah wilayah administrasi kepemerintahan yang berada di bawah kabupaten dan di atas kecamatan. Bentuk wilayah ini berlaku pada masa Hindia Belanda, dan beberapa tahun setelah kemerdekaan Indonesia di beberapa provinsi misalnya di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Pemimpin suatu kewedanaan disebut wedana. Di wilayah, Kalimantan (khususnya di Kalimantan Selatan) wedana dipanggil juga kiai. Di beberapa daerah ada juga yang bentuk wilayahnya disebut kedemangan (kademangan) dengan dipimpin oleh seorang "demang".
Kawedanan bersama dengan keresidenan sudah dihapuskan melalui Perpres No.22 Tahun 1963 tentang Penghapusan Keresidenan dan Kewedanaan tertanggal 25 Oktober 1963, hal ini dilakukan untuk optimalisasi otonomi daerah kabupaten/kota serta karena kewedanaan dianggap tidak efektif dalam membantu tugas bupati, apalagi beberapa Kawedanan masih mencakup wilayah yang sangat luas. Contohnya adalah Kawedanan Jonggol di Kabupaten Bogor yang luas wilayahnya mencapai 123.600 hektare (1.236 km²) atau setara dua kali luas wilayah DKI Jakarta, hal tersebut membuat beban kerja dari Kawedanaan Jonggol sangat berlebih. Namun posisi wedana di beberapa tempat masih diisi oleh pejabat yang disebut Pembantu Bupati yang tidak memiliki kewenangan pengambilan keputusan. Wilayah kerjanya disebut Wilayah Pembantu Kabupaten.
Pada tahun 1819, Pemerintah Hindia Belanda berdasarkan Staatsblad Nomor 16 Tahun 1819 membentuk 20 Residentie atau keresidenan di Pulau Jawa. Keresidenan ini ruang lingkupnya terbagi menjadi regentschap atau Kabupaten, yang kembali terbagi menjadi kewedanaan atau distrik, yang kemudian terbagi lagi menjadi asisten kewedanan atau onderdistrict (ini yang sekarang menjadi kecamatan).
Di luar Jawa sendiri, pemerintahan terbagi menjadi tiga "gouvernement". Gouvernement van Sumatra, Gouvernement van Borneo en Onderhoorigheden, dan Gouvernement Grote Oost. Gouvernement ini terbagi menjadi residentie
Dahulu, menurut Staatsblad Nederlands Indie No. 81 Tahun 1828 Residentie atau Keresidenan Bantam (meliputi Provinsi Banten sekarang tanpa wilayah Tangerang Raya) dibagi menjadi 3 Regentschap atau Kabupaten yaitu:
Daerah ini kemudian diubah dengan Staatsblad No. 266 Tahun 1828 menjadi:
Dari 1828 hingga 1930 sendiri terdapat banyak perubahan sehingga pada tahun 1930 Keresidenan Banten terbagi menjadi sebagai berikut:
Level 1 | Level 2 | Level 3 | Level 4 |
---|---|---|---|
Provincie West Java | Residentie Bantam (Serang) | Regentschap Serang | Serang, Tjiroeas, Pontang, Pamarajan, Tjilegon, Anjer, Tjiomas |
Regentschap Pandeglang | Pandeglang, Menes, Tjaringin, Tjibalioeng | ||
Regentschap Lebak | Rangkasbitoeng, Leuwidamar, Paroengkoedjang, Tjilangkahan |
Keresidenan Bogor atau Buitenzorg meliputi beberapa wilayah Kabupaten atau Regentschap:
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.