cover image

Kekaisaran Romawi

kerajaan di Eropa Selatan / From Wikipedia, the free encyclopedia

Kekaisaran Romawi (bahasa Latin: Imperium Romanum; bahasa Yunani Koine: Βασιλεία τῶν Ῥωμαίων, translit. Basileía tôn Rhōmaíōn) adalah periode pasca-Republik dari peradaban Romawi kuno, dicirikan dengan pemerintahan yang dipimpin oleh kaisar, dan kepemilikan wilayah kekuasaan yang luas di sekitar Laut Tengah di Eropa, Afrika, dan Asia. Republik berusia 500 tahun yang mendahuluinya telah melemah dan tidak stabil akibat serangkaian perang saudara dan konflik politik, ketika Julius Caesar dinobatkan sebagai diktator seumur hidup dan kemudian dibunuh pada tahun 44 SM. Perang saudara dan pengeksekusian terus berlangsung, yang berpuncak pada kemenangan Oktavianus, putra angkat Caesar, atas Mark Antony dan Kleopatra dalam Pertempuran Actium serta ditaklukkannya Mesir. Setelah peristiwa-peristiwa di atas, kekuasaan Oktavianus menjadi tak tergoyahkan dan pada tahun 27 SM, Senat Romawi secara resmi memberinya kekuasaan penuh dan gelar baru Augustus, yang secara efektif menandai berakhirnya Republik Romawi.

Quick facts: Kekaisaran Romawi Imperium RomanumSenatus pop...
Kekaisaran Romawi

  • Imperium Romanum
  • Senatus populusque Romanus (SPQR)
    Senat dan Rakyat Romawi[n 1]
  • Βασιλεία τῶν Ῥωμαίων (bahasa Yunani Koine)
    Basileía tôn Rhōmaíōn
27 SM–395 M (bersatu)
395–476 (Barat)
330–1453 (Timur)
Bendera Kekaisaran Romawi
Vexillum SPQR
dengan lambang kekaisaran aquila
{{{coat_alt}}}
Kekaisaran Romawi tahun 117 M pada masa kejayaan, saat kematian Trajanus.
Kekaisaran Romawi tahun 117 M pada masa kejayaan, saat kematian Trajanus.[2]
StatusKekaisaran
Ibu kota
Bahasa resmi
Bahasa yang umum digunakanBahasa-bahasa daerah
Agama
  • Sebelum 380 M: politeisme pemujaan kaisar
  • Setelah 380 M: Kristen
PemerintahanPrincipatus/Dominatus
Kaisar 
 27 SM – 14 M
Augustus (pertama)
 98–117
Trajanus
 284–305
Diokletianus
 306–337
Konstantinus I
 379–395
Theodosius I
 475–476
Romulus Augustusa
 527–565
Yustinianus I
 1449–1453
Konstantinus XIb
LegislatifSenat
Era SejarahAntikuitas klasik sampai antikuitas akhir
32–30 SM
 Pendirian kekaisaran
30–2 SM
 Masa kejayaan
Kekaisaran
117 M
293
 Konstantinopel
menjadi ibu kota
330
 Pembagian Timur–Barat
terakhir
395
 Pemecatan Romulus Augustus
476
1202–1204
29 Mei 1453
Luas
25 SM[4][5]2.750.000 km2 (1.060.000 sq mi)
117[4][6]5.000.000 km2 (1.900.000 sq mi)
390[4]4.400.000 km2 (1.700.000 sq mi)
Populasi
 25 SM[4][7]
56800000
Mata uangSestertiusc
Didahului oleh
Digantikan oleh
Consul_et_lictores.png Republik Romawi
Kekaisaran Romawi Timur Constantine_multiple_CdM_Beistegui_233.jpg
Kekaisaran Romawi Barat Blank.png
Sekarang bagian dari
  • a Umumnya dianggap sebagai kaisar terakhir Kekaisaran Barat.
  • b Kaisar terakhir Kekaisaran Timur (Bizantium)
  • c Disingkat "HS". Harga dan nilai dinyatakan dalam sertersius, untuk denominasi mata uang menurut periode, lihat di bawah.
Close

Pemerintahan Kekaisaran Romawi bertahan selama kira-kira 500 tahun. Dua abad pertama kekaisaran ditandai dengan periode kemakmuran dan kestabilan politik yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang dikenal dengan Pax Romana atau "Perdamaian Romawi". Setelah kemenangan Oktavianus, luas Kekaisaran meningkat secara drastis. Setelah pembunuhan Caligula pada tahun 41, Senat dianggap berkeinginan untuk memulihkan kekuasaan Republik, tetapi Garda Praetorian memproklamirkan Claudius sebagai kaisar. Di bawah pemerintahan Claudius, Kekaisaran melakukan perluasan besar-besaran pertamanya sejak Augustus. Setelah penerus Claudius, Nero, memutuskan bunuh diri pada tahun 68, Kekaisaran mengalami masa perang saudara singkat dan terjadinya pemberontakan besar di Yudea, ketika empat jenderal legiun berbeda menyatakan diri sebagai Kaisar. Vespasianus berhasil meraih kemenangan pada tahun 69 dan mendirikan Dinasti Flavianus, sebelum digantikan oleh putranya Titus, yang membuka Colosseum tak lama setelah meletusnya Gunung Vesuvius. Masa jabatannya yang singkat diteruskan oleh saudaranya Domitianus, yang memerintah selama 15 tahun sebelum akhirnya dibunuh pada tahun 96. Senat kemudian menunjuk kaisar pertama dari Lima Kaisar Baik. Kekaisaran Romawi mencapai masa kejayaannya di bawah pemerintahan Trajanus, kaisar kedua dari dinasti Nerva-Antonine.

Periode peningkatan kekacauan dan kemerosotan dimulai pada masa pemerintahan Commodus. Terbunuhnya Commodus tahun 192 memicu terjadinya Perang Lima Kaisar, yang dimenangkan oleh Septimius Severus. Pembunuhan Alexander Severus pada tahun 235 memicu Krisis Abad Ketiga, saat 26 pria dinyatakan sebagai Kaisar oleh Senat Romawi selama lima puluh tahun. Kekaisaran berhasil distabilkan pada masa pemerintahan Diokletianus dengan diperkenalkannya Tetrarki, yang ditandai dengan empat Kaisar memerintah Romawi secara bersamaan. Kebijakan ini pada akhirnya gagal, menyebabkan pecahnya perang saudara yang kemudian dimenangkan oleh Konstantinus I, yang mengalahkan saingannya dan menjadi penguasa tunggal Kekaisaran. Konstantinus kemudian memindahkan ibu kota Romawi timur ke Bizantium, yang kelak berganti nama menjadi Konstantinopel untuk menghormati sang Kaisar. Konstantinopel tetap menjadi ibu kota Kekaisaran Timur sampai tahun 1453. Konstantinus juga menetapkan Kristen sebagai agama negara. Setelah kematian Theodosius I, Kaisar terakhir yang memerintah Kekaisaran bersatu, kekuasaan Kekaisaran perlahan melemah akibat penyalahgunaan kekuasaan, perang saudara, invasi dan migrasi bangsa Barbar, reformasi militer, dan depresi ekonomi. Penjarahan Roma pada tahun 410 oleh suku Visigoth dan tahun 455 oleh bangsa Vandal semakin mempercepat keruntuhan Kekaisaran Barat, dan pelengseran Kaisar Romulus Augustulus pada tahun 476 oleh Odoaker dianggap menandai akhir dari Kekaisaran Barat. Kekaisaran Romawi Timur tetap bertahan selama seribu tahun berikutnya, sebelum akhirnya jatuh ke tangan Turki Utsmani pada tahun 1453.

Kekaisaran Romawi merupakan salah satu kekuatan ekonomi, budaya, politik, dan militer paling berpengaruh di dunia pada masanya. Kekaisaran ini menjadi kekaisaran terbesar pada masa antikuitas klasik dan salah satu kekaisaran terluas dalam sejarah dunia. Pada masa pemerintahan Trajanus, luas wilayah Kekaisaran mencapai 5 juta kilometer persegi[4][8] dan menjadi penguasa bagi hampir 70 juta penduduk, atau 21% dari keseluruhan penduduk dunia pada saat itu. Usianya yang panjang dan wilayahnya yang luas mengakibatkan pengaruh Kekaisaran Romawi seperti bahasa Latin dan Yunani, budaya, agama, penemuan, arsitektur, filosofi, hukum, dan bentuk pemerintahan bertahan abadi di negara-negara penerusnya. Pada masa abad pertengahan Eropa, upaya bahkan dilakukan untuk mendirikan penerus Kekaisaran Romawi, termasuk negara Tentara Salib, Kekaisaran Rumania, dan Kekaisaran Romawi Suci. Melalui penjelajahan yang dilakukan oleh Imperium Spanyol, Prancis, Portugis, Belanda, Italia, Jerman, Britania, dan Belgia, kebudayaan Romawi dan Yunani, atau yang saat ini dikenal dengan kebudayaan Barat, ikut tersebar ke seluruh dunia dan berperan penting dalam perkembangan dunia modern.