Kereta api Gumarang
layanan kereta api di Indonesia / From Wikipedia, the free encyclopedia
Kereta api Gumarang merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan bisnis yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia (KAI) yang melayani relasi Surabaya Pasarturi–Pasar Senen di lintas utara Jawa. Dengan membawa lima kereta eksekutif dan sembilan kereta bisnis dalam satu rangkaian, kereta api Gumarang merupakan kereta api campuran terpanjang di Indonesia.[2] Pada tanggal 1 Juni 2023 bertepatan dengan pemberlakuan Gapeka 2023, KA Gumarang akan saling bertukar rangkaian dengan kereta api Tegal Bahari, yang disebabkan rangkaian kereta api Progo mengalami putar arah. Selesai dinas KA Tegal Bahari, rangkaian kereta panjang ini istirahat sebentar di Pasar Senen agar tidak masuk ke Depo Kereta Cipinang lagi dan langsung putar arah perjalanan menuju Surabaya pada malam hari.
Informasi umum | |
---|---|
Jenis layanan | Kereta api antarkota |
Status | Beroperasi |
Daerah operasi | Daerah Operasi VIII Surabaya |
Pendahulu | Jayabaya Utara (1961-2006, 2014-) |
Mulai beroperasi | 20 Mei 2001 |
Operator saat ini | PT Kereta Api Indonesia |
Jumlah penumpang harian | 3.800 penumpang per hari (rata-rata)[butuh rujukan] |
Lintas pelayanan | |
Stasiun awal | Surabaya Pasarturi |
Jumlah pemberhentian | Lihatlah di bawah |
Stasiun akhir | Pasar Senen |
Jarak tempuh | 719 km |
Waktu tempuh rerata | 10 jam 15 menit [1] |
Frekuensi perjalanan | Satu kali keberangkatan tiap hari |
Jenis rel | Rel berat |
Pelayanan penumpang | |
Kelas | Eksekutif dan bisnis |
Pengaturan tempat duduk |
|
Fasilitas restorasi | Ada |
Fasilitas observasi | Kaca panorama dupleks, lapisan laminasi isolator panas. |
Fasilitas hiburan | Ada Hanya tersedia pada layanan kelas eksekutif |
Fasilitas bagasi | Tidak |
Fasilitas lain | Toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, penyejuk udara, peredam suara. |
Teknis sarana dan prasarana | |
Lebar sepur | 1.067 mm |
Kecepatan operasional | 70 s.d. 105 km/jam |
Pemilik jalur | Ditjen KA, Kemenhub RI |
Nomor pada jadwal | 129–130 |