cover image

Myanmar

negara di Asia Tenggara / From Wikipedia, the free encyclopedia

Myanmar (bahasa Burma: မြန်မာ; MLCTS: mranma, diucapkan [mjàɴmà]), secara resmi bernama Republik Persatuan Myanmar (bahasa Burma: ပြည်ထောင်စု သမ္မတ မြန်မာနိုင်ငံတော်; diucapkan [pjìdàʊɴzṵ θàɴməda̰ mjəmà nàɪɴŋàɴdɔ̀]) juga dikenal sebagai Burma (nama resmi hingga tahun 1989), adalah sebuah negara berdaulat di Asia Tenggara. Myanmar berbatasan dengan India dan Bangladesh di sebelah barat, Thailand dan Laos di sebelah timur dan Tiongkok di sebelah utara dan timur laut. Negara seluas 676.578 km² ini telah diperintah oleh pemerintahan militer sejak kudeta tahun 1988. Negara ini adalah negara berkembang dan memiliki populasi lebih dari 51 juta jiwa (sensus 2014).[9] Ibu kota negara ini sebelumnya terletak di Yangon sebelum dipindahkan oleh pemerintahan junta militer ke Naypyidaw pada tanggal 7 November 2005.[10] Myanmar telah bergabung sebagai anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sejak tahun 1997.

Quick facts: Republik Persatuan Myanmar ပြည်ထောင်စု သမ္မတ ...
Republik Persatuan Myanmar

ပြည်ထောင်စု သမ္မတ မြန်မာနိုင်ငံတော်‌
Pyidaunzu Thanmăda Myănma Nainngandaw (Burma)
Semboyan: 
Lagu kebangsaan: 
ကမ္ဘာမကျေ
Kambha Ma Kye
(Indonesia: "Hingga Dunia Berakhir")
Myanmar_%28orthographic_projection%29.svg
Location_Burma_%28Myanmar%29_ASEAN.svg
Flag_map_of_Myanmar.svg
Lokasi  Myanmar  (hijau)

di ASEAN  (abu-abu tua)   [Legenda]

Lokasi Myanmar
Ibu kotaNaypyidaw¹
19°45′N 96°6′E
Kota terbesarYangon²
16°42′N 96°36′E
Bahasa resmiBurma
Bahasa yang diakui Inggris
Bahasa daerah
yang diakui
Aksara resmiAksara Burma
Kelompok etnik
(2018[1][2])
Agama
DemonimBurmese / Myanma[4]
PemerintahanKesatuan semi-presidensial junta militer republik konstitusional
 Presiden
Myint Swe
 Perdana Menteri
dan
Ketua Dewan Administrasi Negara
Min Aung Hlaing
 Wakil Perdana Menteri
dan
Wakil Ketua Dewan Administrasi Negara
Soe Win
LegislatifPyidaungsu Hluttaw
Amyotha Hluttaw
Pyithu Hluttaw
Pembentukan
ca.180 SM
23 Desember 849
16 Oktober 1510
29 Februari 1752
1824–1948
(1 Januari 1886)
 Kemerdekaan dari Britania Raya
4 Januari 1948
 Kudeta pertama
2 Maret 1962
1962-1988
 Pergantian nama dari "Burma" menjadi "Myanmar"
18 Juni 1989
 Pemulihan kepresidenan
30 Maret 2011
1 Februari 2021
Luas
 - Total
676.578 km2 (39)
 - Perairan (%)
3,06
Populasi
 - Perkiraan 2022
57.526.449[5] (25)
/km2 (125)
PDB (KKB)2022
 - Total
Kenaikan $260,274 miliar[6] (63)
Kenaikan $4.830[6] (142)
PDB (nominal)2022
 - Total
Penurunan $59,530 miliar[6] (71)
Penurunan $1.105[6] (160)
Gini (2017) 30,7[7]
sedang
IPM (2021)Penurunan 0,585[8]
sedang · 149
Mata uangKyat (K)
(MMK)
Zona waktuMMT
(UTC+06.30)
Lajur kemudikanan
Kode telepon+95
Kode ISO 3166MM
Ranah Internet.mm
  1. Juga dieja "Nay Pyi Taw".
  2. Juga dieja "Rangoon".
Close

Peradaban awal di Myanmar termasuk penduduk berbahasa Tibeto-Burma di Burma Utara dan Kerajaan Mon di Burma Selatan.[11] Pada abad ke-9, orang Bamar memasuki lembah atas Sungai Irrawaddy, diikuti dengan didirikannya Kerajaan Pagan tahun 1050-an. Sejak saat itu, bahasa Burma, termasuk budaya dan Buddha Theravada perlahan-lahan menjadi dominan di negara ini. Kerajaan Pagan jatuh akibat invasi Mongol. Pada abad ke-16, setelah disatukan oleh Dinasti Taungoo, negara ini sesaat pernah menjadi kekaisaran terbesar dalam sejarah Asia Tenggara.[12] Pada abad ke-19, Dinasti Konbaung menguasai daerah yang didalamnya termasuk wilayah Myanmar modern saat ini dan sesaat menguasai Manipur dan Assam. Inggris menguasai Myanmar setelah 3 Perang Anglo-Burma pada abad ke-19 dan negara ini kemudian menjadi koloni Inggris. Myanmar mendapatkan kemerdekaan tahun 1948, awalnya sebagai negara demokrasi, tetapi setelah kudeta tahun 1962, negara ini dikuasai militer.

Setelah merdeka, negara ini banyak mengalami kekerasan etnis. Selama periode ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan banyak organisasi lainnya melaporkan terus terjadi pelanggaran hak asasi manusia secara konsisten dan sistematis.[13] Pada tahun 2011, junta militer dibubarkan setelah pada tahun 2010 diadakan pemilihan umum, dan pemerintahan sipil dimulai. Hal ini, bersamaan dengan dilepasnya Aung San Suu Kyi dan tahanan politik lainnya, telah memperbaiki catatan hak asasi manusia dan hubungan luar negeri negara ini, memungkinkannya terbebas dari sanksi ekonomi.[14] Namun, negara ini belum terbebas dari kritik akibat perlakuan pemerintah terhadap etnis minoritas.[15] Pada pemilihan umum 2015, partai Aung San Suu Kyi menang mayoritas di parlemen. Namun, militer Myanmar tetap menjadi kekuatan utama di politik.

Myanmar adalah negara yang kaya dengan giok, batu permata, minyak bumi, gas alam, dan mineral lain. Ketimpangan pendapatan di Myanmar adalah salah satu yang terlebar di dunia, karena sebagian besar ekonomi dikuasai oleh sebagian orang yang disokong militer.[16] Hingga 2016, Myanmar menempati posisi 145 dari 188 negara di dunia menurut (Indeks Pembangunan Manusia)

Oops something went wrong: