Pengguna:Dedhert.Jr/Uji halaman 05/4
From Wikipedia, the free encyclopedia
Dalam matematika, paritas dari nol dikatakan genap, atau nol yang merupakan bilangan genap. Dengan kata lain, paritasnya adalah genap jika kualitas bilangan bulat adalah genap ataupun ganjil. Hal ini dapat dibenarkan dengan mudah melalui definisi "bilangan genap", yang mengatakan bahwa 0 merupakan kelipatan bilangan bulat dari 2, khususnya 0 × 2. Akibatnya, nol membagi semua sifat yang mencirikan bilangan genap, sebagai contoh, 0 diapit oleh bilangan-bilangan ganjil. Setiap bilangan bulat desimal yang mempunyai paritas yang sama sebagai digit terakhirnya—jadi, karena 10 adalah genap, 0 akan genap, dan jika y adalah genap, maka y + x mempunyai paritas yang sama sebagai x—dan 0 + x selalu mempunyai paritas yang sama.
Nol juga dimasukkan ke dalam pola yang dibentuk dengan bilangan genap lainnya. Aturan paritas aritmetika, contohnya sebagai genap − genap = genap, memerlukan 0 agar bilangan menjadi genap. Nol merupakan unsur identitas penambahan dari grup bilangan bulat genap, dan 0 merupakan kasus yang paling awal dari kasus bilangan asli genap lainnya yang didefinisikan secara rekursif. Penerapan rekursi tersebut yang dimulai dari teori graf hinga geometri komputasi bergantung pada nol yang merupakan bilangan genap. 0 tidak hanya dapat dibagi dengan 2, namun 0 dapat dibagi oleh setiap perpangkatan dari 2, yang berhubungan dengan sistem bilangan yang dipakai komputer, bilangan biner. Dalam artian, 0 merupakan bilangan yang "paling genap" dari semua bilangan.[1]
Paritas dari nol dapat menimbulkan kebingungan bagi kalangan masyarakat umum. Sebagai contoh, dalam eksperimen waktu reaksi, sebagian orang lebih lambat dalam mengidentifikasi apakah 0 merupakan bilangan genap selain 2, 4, 6, atau 8. Ada beberapa guru, dan beberapa siswa di kelas matematika, yang mengira bahwa nol adalah bilangan ganjil, atau bilangan genap dan ganjil, atau tidak kedua-duanya, menyebabkan kesalahpahaman dalam kesempatan belajar, seperti yang dikemukakan para peneliti dalam pendidkan matematika. Para siswa yang mempelajari persamaan seperti 0 × 2 = 0 dapat menyampaikan keraguannya terkait 0 yang disebut sebagai bilangan dan pemakaiannya dalam aritmetika. Diskusi di kelas dapat mengarahkan para siswa untuk memahami prinsip-prinsip dasar penalaran matematis, seperti pentingnya definisi. Menghitung paritas dari bilangan yang dikecualikan ini merupakan contoh awal tema yang diliputi dalam matematika, abstraction of a familiar concept to an unfamiliar setting.