- 28 Juni 2014
- 27 Juni 2014
Udang dengan
tangkapan
sampingannya
- "Oceana, lembaga konservasi kelautan dunia, menyatakan bahwa nelayan Amerika Serikat membuang sejumlah besar ikan yang dapat dimakan setiap kali melaut, yang nilainya mencapai 1 miliar USD. Ikan-ikan tersebut merupakan ikan hasil tangkapan sampingan yang bukan menjadi tujuan utama nelayan tersebut. Untuk menghemat ruang di atas kapal penangkap ikan, ikan hasil tangkapan sampingan tersebut dibuang ke laut." (VOA Indonesia) (Yahoo News) (Huffington Post)
- 26 Juni 2014
- 25 Juni 2014
- 23 Juni 2014
- "Kementerian Pertanian Republik Indonesia menyiapkan sejumlah strategi khusus menghadai El Niño, di antaranya dengan menyiapkan kalender tanam per komoditas untuk dibagikan kepada petani, penyiapan varietas benih berusia pendek, dan skema pengairan. El Nino berpotensi menyebabkan musim kering yang panjang bagi Indonesia sehingga strategi bercocok tanam perlu diterapkan." (Antara) (Liputan 6)
- 21 Juni 2014
- "Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia Rusman Heriawan mendorong produsen hortikultura Indonesia untuk mengemas produknya agar dapat meningkatkan nilai tambah produk dan memperpanjang usia simpan. Produk yang dikemas tidak hanya produk yang telah diolah, namun juga hasil pertanian yang segar. Dengan pengemasan, kualitas produk hortikultura dapat meningkat sehingga masyarakat kelas atas Indonesia tidak harus mengincar produk impor." (Republika) (Sindo News) (Antara)
- 19 Juni 2014
- "Berdasarkan data dari Oil World, lembaga independen penyedia data statistik produksi minyak nabati dunia, menyebutkan bahwa Indonesia telah berhasil menggeser Malaysia sebagai produsen CPO terbesar di dunia. Kelapa sawit merupakan sektor pertanian yang sangat diandalkan dalam menghasilkan komoditas ekspor bagi Indonesia meski sedang mengalami kampanye hitam di Eropa. Perkebunan kelapa sawit di Indonesia mendayagunakan lebih dari 3 juta hektar lahan dengan tenaga kerja yang terserap mencapai lebih dari 9 juta orang. Di tahun 2012, 21 juta ton dari 23 juta ton CPO yang diproduksi diekspor ke luar Indonesia." (Sindo News) (Berita Satu) (Gatra)
- 17 Juni 2014
- "Ilmuwan dari Universitas Bath, Inggris, menemukan cara untuk mengubah ampas kopi menjadi biodiesel. Mereka mengambil sampel dari berbagai jenis kopi di dunia dan menemukan bahwa varietas kopi tertentu mempengaruhi kualitas biodiesel yang dihasilkan. Sekitar 10 kg ampas kopi dapat menghasilkan dua liter biodiesel, sedangkan di seluruh dunia menghasilkan sekitar delapan juta ton ampas kopi." (Australia Sky News) (Republika)
- 16 Juni 2014
- 14 Juni 2014
- "Harga daging kangguru di Australia merosot diakibatkan populasi kangguru yang semakin banyak. Ledakan populasi kangguru membuat pemerintah negara bagian Queensland memperpanjang musim perburuan kangguru menjadi sepanjang tahun dari yang sebelumnya hanya enam bulan. Yang dibutuhkan pelaku industri daging kangguru saat ini adalah akses menuju pasar yang lebih luas sehingga harga daging kangguru meningkat." (Republika) (Detik) (Pikiran Rakyat)
- 13 Juni 2014
- "Menyusul pernyataan Jaksa Agung Australia George Brandis yang menyebut bahwa Jerusalem Timur bukan wilayah penjajahan, negara-negara Liga Arab mengancam untuk memboikot hasil pertanian Australia. Pernyataan tersebut menyalahi apa yang tertulis dalam resolusi PBB. Hasil pertanian Australia diekspor ke 22 negara anggota Liga Arab dengan nilai mencapai 3.5 miliar AUD, dan ekspor utama ke Timur Tengah berupa daging dan jagung." (Republika) (Antara)
- "Mengantisipasi El Nino, Kementerian Pertanian Republik Indonesia menghimbau kepada petani untuk tidak menanam padi dan mulai menanam palawija. El Nino merupakan fenomena cuaca yang berpotensi mendatangkan musim kemarau panjang sehingga tanaman yang membutuhkan banyak air seperti padi tidak cocok untuk ditanam." (Antara) (MetroTV News)
- 12 Juni 2014
- "Australia bersiap dalam menghadapi porcine epidemic diarrhoea, penyakit yang disebabkan oleh virus dan mampu menjadi wabah dan menghancurkan industri peternakan babi. Virus ini berasal dari Amerika Serikat dan telah menyebar ke penjuru negara tersebut. Setidaknya lima juta ekor babi telah meninggal karena virus ini. Dilaporkan penyakit ini telah berada di Kanada dan Meksiko." (Republika) (ABC Australia)
- 10 Juni 2014
- "FAO memaparkan ide pertanian berbasis iklim yang mampu beradaptasi dengan perubahan iklim di masa depan (climate-smart agriculture). Dengan dibantu dengan institusi penelitian pertanian dalam menganalisis kondisi iklim dan lingkungan setempat serta memaksimalkan penggunaan bahan baku alami dan energi terbarukan. Selain itu, dibutuhkan kekuatan dalam membangun desa yang tahan terhadap bencana terkait iklim sehingga hasil pertanian tidak terganggu dan krisis pangan dapat dicegah." (Business Ghana) (All Africa)
- 9 Juni 2014
- "Pemerintah negara bagian Selangor, Malaysia, akan memfokuskan pada pertanian urban untuk menghasilkan berbagai jenis bahan makanan, menambah penghasilan bagi warganya, dan meningkatkan kontribusi bagi pendapatan daerah. Diharapkan 7 hingga 10 persen perekonomian Selangor berasal dari pertanian urban." (The Rakyat Post) (My ShinCew)
- "Menteri Kelautan dan Perikanan telah menetapkan kawasan Taman Wisata Perairan Nusa Penida di pulau Nusa Penida, Bali, sebagai kawasan koservasi perairan. Taman wisata tersebut memiliki luas 20.057 hektare dengan kawasan yang tertutup terumbu karang sekitar 1.419 hektare ddan dihuni 296 jenis karang dan 576 jenis ikan. Kawasan ini juga merupakan bagian dari kawasan segitiga terumbu karang dunia yang menjadi prioritas upaya pelestarian terumbu karang." (Antara) (Berita Satu)
- 8 Juni 2014
- 7 Juni 2014
- 6 Juni 2014
- 5 Juni 2014
- "Profesor Budi Indra Setiawan dari Institut Pertanian Bogor menyarankan inovasi temuannya untuk mencegah banjir di kawasan perkotaan dan lahan pertanian, yang disebut dengan Zero Runoff System. Sistem ini mengutamakan minimalisasi limpasan permukaan dan genangan air hingga hilang sama sekali, segera setelah hujan berhenti." (Antara) (Analis Daily)
- 4 Juni 2014
- 2 Juni 2014
- "Amerika Serikat membuka kemungkinan untuk legalisasi ganja secara nasional. Setidaknya 22 negara bagian telah melegalkan ganja pada tingkatan tertentu, dan lima negara bagian akan melakukan hal yang serupa segera. Legalisasi ganja umumnya untuk tujuan medis." (Republika) (Yanoo News) (Digital Journal)
- 1 Juni 2014