![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/66/Maria_Amelia_of_Braganza.jpg/640px-Maria_Amelia_of_Braganza.jpg&w=640&q=50)
Putri Maria Amélia dari Brasil
From Wikipedia, the free encyclopedia
Dona Maria Amélia (1 Desember 1831 – 4 Februari 1853 ) adalah putri dari Kekaisaran Brasil dan anggota dari Dinasti Braganza cabang Brasil. Orang tuannya adalah Kaisar Dom Pedro I, pemimpin pertama Brasil, dan Amélie dari Leuchtenberg. Anak tunggal dari perkawinan kedua ayahnya, Maria Amélia lahir di Prancis setelah Pedro I turun tahta di Brasil dalam mendukung putranya Dom Pedro II. Sebelum Maria Amelia berumur satu bulan, Pedro I pergi ke Portugal untuk mengembalikan mahkota dari putri tertua dari pernikahan pertamanya, Dona Maria II. Dia terlibat perang yang sukses melawan saudaranya Miguel I, yang telah merebut tahta Maria II.
Putri Maria Amélia | |||||
---|---|---|---|---|---|
![]() Dona Maria Amélia, Putri Brasil pada saat usia sekitar 17, c. 1849 | |||||
Kelahiran | (1831-12-01)1 Desember 1831 Paris, Prancis | ||||
Kematian | 4 Februari 1853(1853-02-04) (umur 21) Funchal, Portugal | ||||
Pemakaman | Convento de Santo Antônio (Biara Santo Anthony), Rio de Janeiro | ||||
Wangsa | Dinasti Braganza | ||||
| |||||
Ayah | Pedro I dari Brasil | ||||
Ibu | Amélie dari Leuchtenberg | ||||
Agama | Katolik Roma | ||||
Tanda tangan | ![]() |
Hanya beberapa bulan setelah kemenangannya, Pedro I meninggal karena tuberkulosis. Ibu Maria Amélia membawanya ke Portugal, di mana dia tinggal selama hampir seumur hidupnya tanpa pernah mengunjungi Brasil. Pemerintah Brasil menolak mengakui Maria Amélia sebagai anggota Dinasti Kekaisaran Brasil karena dia lahir di luar negeri, tetapi ketika saudara tirinya yang lebih tua Pedro II yang dinyatakan pada tahun 1840, ia berhasil melakukan intervensi atas namanya.
Maria Amélia bertunangan dengan Pangeran Maximilian dari Austria pada awal tahun 1852, tetapi sebelum perkawinan terjadi dia terjangkit tuberkulosis, dan dibawa ke kota Funchal di pulau Madeira milik Portugal. Meskipun iklimnya yang konon cukup menyehatkan akan tetapi kesehatannya terus memburuk, dan dia meninggal pada tanggal 4 Februari 1853. Tubuhnya dibawa ke daratan Portugal dan dikebumikan di Pantheon Braganza, hampir 130 tahun kemudian, jenazahnya dibawa ke Brasil. Untuk menghormati putrinya, ibu Maria Amélia membiayai pembangunan rumah sakit "D. Princesa Maria Amelia" di Funchal. Tunangan Maria Amélia, Maximilian, melakukan kunjungan ke Brasil dan Madeira, sebuah perjalanan yang mempengaruhi penerimaannya atas takhta Meksiko pada tahun 1864.