cover image

Ras Melayu

sebuah konsep rasial yang tidak dipakai lagi dan tidak pernah diterima secara umum sejak dicetuskan / From Wikipedia, the free encyclopedia

Pencetus konsep ras Melayu adalah Johann Friedrich Blumenbach (1752–1840), seorang dokter sekaligus antropolog asal Jerman. Blumenbach menggolongkan ras Melayu ke dalam rumpun bangsa berkulit sawo matang.[1][2] Melayu adalah istilah luwes yang dipakai pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 untuk menyifatkan rumpun suku-bangsa Austronesia.[3][4]

New_Physiognomy_-_or_signs_of_character%2C_as_manifested_through_temperament_and_external_forms%2C_and_especially_in_the_%22the_human_face_divine._%281889%29_%2814782056275%29.jpg
Peta Fisiognomi Baru, cetakan Fowler & Wells Company, terbit tahun 1889, menampilkan lima ras manusia menurut Johann Friedrich Blumenbach. Kawasan yang didiami "ras Melayu" dibatasi garis titik-titik dan kurang lebih sama dengan wilayah rumpun suku bangsa Austronesia

Teori lima ras yang dikemukakan Blumenbach sudah disanggah banyak antropolog, mengingat tingginya keruwetan klasifikasi ras. Konsep "ras Melayu" berbeda dari suku-bangsa Melayu yang terkonsentrasi di Semenanjung Malaka, Sumatra, dan Kalimantan.