Unjuk rasa dan kerusuhan Jakarta 2019
Aksi demonstrasi di Indonesia / From Wikipedia, the free encyclopedia
Aksi protes dan kerusuhan terjadi pada tanggal 21 dan 22 Mei 2019 di Jakarta, ibu kota Indonesia, terutama di sekitar kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat dan di Jakarta Barat. Kerusuhan ini terjadi setelah mantan jenderal Prabowo Subianto menolak untuk menerima kekalahan dalam pemilihan presiden Indonesia 2019 dari petahana Presiden Joko Widodo, yang juga dikenal sebagai Jokowi.
Tanggal | 21–22 Mei 2019 |
---|---|
Lokasi | Jakarta, Indonesia |
Jenis | Unjuk rasa, kerusuhan |
Tewas | 8[1] |
Cedera | 600+[1] |
Tim kampanye Prabowo telah menyerukan protes setelah hasil awal menunjukkan kemenangan Jokowi. Protes dimulai pada hari pengumuman resmi hasil pemilu pada tanggal 21 Mei. Protes-protes yang tegang di sekitar gedung-gedung lembaga-lembaga pemilihan umum diikuti oleh kerusuhan pada malam hari tanggal 21 Mei di beberapa daerah. Delapan orang dilaporkan tewas oleh petugas keamanan melalui pembunuhan di luar hukum, sementara ratusan lainnya terluka.
Amnesty International merilis sebuah laporan yang mengutuk perlakuan brutal terhadap para pengunjuk rasa sebagai "pelanggaran hak asasi manusia yang serius."[2]