Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Panji Hitam

Salah satu bendera yang dikibarkan Muhammad dalam tradisi Islam Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Panji Hitam
Remove ads

Panji Hitam atau Rayat al-Uqab (bahasa Arab: الراية السوداء, translit. ar-rāyah as-saudāʾ atau راية العقاب, translit. rāyah al-'uqāb, "bendera elang" atau الراية, ar-rāyah, "bendera") adalah salah satu bendera (panji-panji) yang dikibarkan oleh nabi Islam Muhammad menurut tradisi Muslim.[2] Secara historis, Panji Hitam digunakan oleh Abu Muslim al-Khurasani dalam pemberontakannya yang mengarah ke Revolusi Abbasiyah pada tahun 747 dan karena itulah, bendera ini sering dikaitkan dengan Kekhalifahan Abbasiyah. Panji Hitam juga merupakan simbol dalam eskatologi Islam untuk mengumumkan kedatangan al-Mahdi.[3]

Thumb
Bendera Panji Hitam memiliki warna hitam polos, tanpa ukuran apapun.[1]

Bendera Hitam, yang berbeda dari bendera ISIS, telah digunakan oleh beberapa jihadis dan kelompok militan lainnya sejak tahun 1990-an, termasuk beberapa kelompok Chechnya. Para sarjana telah menafsirkan penggunaan bendera hitam serupa oleh ISIS sebagai representasi klaim mereka untuk mendirikan kembali kekhalifahan. Bendera hitam serupa telah digunakan sepanjang sejarah Islam, termasuk di Afghanistan selama awal abad ke-20.[4]

Remove ads

Asal

Tentara Romawi menggunakan panji yang menggambarkan Elang, untuk mengidentifikasi inti dari legiun. Pada pertengahan 600-an, tentara Arab menggunakan Panji Hitam untuk tujuan yang sama. Di antara kekuatan ini, rāya adalah spanduk persegi; untuk membedakannya dengan liwāʾ atau ʿalam, tanda pengenal seperti sorban merah.[5][6]

Tradisi Islam menyatakan bahwa suku Quraisy memiliki liwāʾ hitam dan rāya putih-hitam.[7] Lebih lanjut dinyatakan bahwa Muhammad memiliki ʿalam berwarna putih yang dijuluki "Elang Muda" (العقاب, al-ʿuqāb); dan rāya berwarna hitam, konon terbuat dari kain kepala istrinya Aisyah.[8] Bendera yang lebih besar ini dikenal sebagai sang Elang.[9]

Sejumlah hadis menyebutkan tentang Muhammad yang mengatakan bahwa kedatangan al-Mahdi akan ditandai dengan Panji Hitam yang berasal dari Khorasan dan bahwa itu akan menjadi bendera tentara yang akan melawan Dajjal.[10][11][12] Pada Pertempuran Siffin, menurut tradisi, Ali menggunakan liwāʾ yang berwarna putih,[13][6] sementara Mu'awiyah menggunakan spanduk hitam.[14]

Remove ads

Sejarah penggunaan

Ringkasan
Perspektif

Revolusi Abbasiyah melawan Kekhalifahan Umayyah menggunakan warna hitam untuk rāyaʾ-nya yang mana partisannya disebut musawwid.[15] Saingan mereka memilih warna lain sebagai simbol; di antaranya, pasukan yang setia kepada Marwan II mengadopsi warna merah.[16] Pemilihan warna hitam sebagai warna Revolusi Abbasiyah sudah dimotivasi oleh tradisi "panji hitam dari Khurasan" yang diasosiasikan dengan Mahdi. Kontras warna putih dan hitam sebagai warna dinasti Fatimiyah melawan Abbasiyah dari waktu ke waktu memunculkan perkembangan putih sebagai warna Islam Syi'ah dan hitam sebagai warna Islam Sunni.[17] Setelah revolusi, kalangan apokaliptik Islam mengakui bahwa panji-panji Abbasiyah akan berwarna hitam, tetapi menegaskan bahwa panji Mahdi akan berwarna hitam dan lebih besar.[10][11][12]

Bendera hitam digunakan oleh Dinasti Hotak pada awal abad ke-18, setelah pemberontakan Sunni Mirwais Hotak melawan Syi'ah Dua Belas Imam dinasti Safawiyah dan kemudian oleh Emirat Afghanistan di bawah Abdur Rahman Khan (1880–1901).[18]

Pada tanggal 21 Juli 1848, di bawah perintah Báb, pemimpin Bábísme Mullá Husain menaikkan Panji Hitam di Masyhad (di Provinsi Khorasan Iran) dan memulai pertempuran ke arah barat. Misi tersebut kemungkinan besar bersifat proklamasi tetapi mungkin juga untuk menyelamatkan pemimpin Bábí lainnya, Quddús, yang berada dalam tahanan rumah di Sárí. Setelah diperangi di kota Barfurush, kelompok itu mulai membuat benteng pertahanan di Kuil Syekh Tabarsi. Dilaporkan Standard Hitam dikibarkan di atas benteng Bábí sampai akhir Pertempuran Benteng Tabarsi.[19][20] Menurut Denis MacEoin, kaum Bábí di bawah Boshru'i menjalankan misi mereka untuk menyebarkan Babisme, "dengan berdakwah secara paksa jika diperlukan".[21]

Saat nasionalisme Arab berkembang pada awal abad ke-20, warna hitam dalam warna Pan-Arab dipilih untuk mewakili warna dinasti Abbasiyah.[22]

Gerakan Ahmadiyah juga menggunakan warna hitam dan putih pada benderanya (Liwaa-i Ahmadiyya), pertama kali dikibarkan pada tahun 1939.[23] Mirza Tahir Ahmad, khalifah keempat Kekhalifahan Ahmadiyah, menjelaskan simbolisme warna hitam dan putih dalam kaitannya dengan konsep wahyu dan kenabian.[24][25]

Remove ads

Bendera hitam Jihadisme

Thumb
Thumb
Rayah dan liwa yang digunakan oleh Hizbut Tahrir.

Panji Hitam telah diadopsi oleh banyak organisasi jihadis, seperti al-Qaeda, Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), dan Hizbul Islam. Umumnya, bendera tersebut disertai dengan tulisan kaligrafi syahadat.[26] ISIS menambahkan Stempel Muhammad pada benderanya.[27]

Hizbut Tahrir, salah satu organisasi jihadis berargumen bahwa bendera hitam dan putih tersebut adalah representasi dari Muhammad dan wajib digunakan umat Islam. Hal ini dibantah oleh Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia, Cholil Nafis, yang menyatakan bahwa hadis yang mengarahkan kepada hal tersebut berlaku dalam kondisi khusus di masa lalu.[28]

Menurut Wakil Katib PCNU Jember Abdul Wahab Ahmad, Muhammad dan para sahabatnya tidak memakai bendera dalam acara-acara yang menyedot konsentrasi massa. Abdul Wahab menyebut bendera hanya digunakan dalam konteks ketika berada di medan perang saja.[29]

Lihat pula

Referensi

Pranala luar

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads