Kolonial

Lambang Surabaya pada masa penjajahan Belanda.
Lambang Bandung pada masa penjajahan Belanda. Semboyan "Ex Undis Sol" yang berarti "Mentari muncul dari atas gelombang".
Lambang Batavia pada masa penjajahan Belanda, sekarang disebut Jakarta. Semboyan "Dispereert Niet" yang berarti "Jangan berputus asa".
Lambang Buitenzorg pada masa penjajahan Belanda, sekarang disebut Bogor.
Lambang Cirebon pada masa penjajahan Belanda. Semboyan "Per Aspera Ad Astra" yang berarti "Menuju bintang melalui jerih payah".
Lambang Garut pada masa penjajahan Belanda. Semboyan "Opes Regum Corda Subditorum" yang berarti "Pekerjaan raja dan hati rakyatnya".
Lambang Lampung pada masa penjajahan Belanda. Oosthaven adalah nama lama kota Bandar Lampung yang berarti Pelabuhan Timur.
Lambang Semarang pada masa penjajahan Belanda.
Lambang Magelang pada masa penjajahan Belanda.
Lambang Malang pada masa penjajahan Belanda. Semboyan "Malang Nominor Sursum Moveor" yang berarti "Malang namaku maju tujuanku".
Lambang Makassar pada masa penjajahan Belanda.
Lambang Medan pada masa penjajahan Belanda. Semboyan "Efflorescens E Planite" yang berarti "Bangkit dari permukaan".
Lambang Padang pada masa penjajahan Belanda. Semboyan "Salus Populi Suprema Lex" yang berarti "Keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi".
Lambang Pekalongan pada masa penjajahan Belanda.
Lambang Palembang pada masa penjajahan Belanda.
Lambang Ambon pada masa penjajahan Belanda. Semboyan "Door De Eeuwen Trouw" yang berarti "Setia sepanjang masa".

Masa kemerdekaan

Lambang lama Kabupaten Kolaka Timur (2013-2021)
Lambang bekas Kabupaten Pontianak (1963-2014). Karena memiliki kesamaan nama dengan Kota Pontianak, kabupaten ini diganti namanya menjadi Kabupaten Mempawah.^[1]
Lambang lama Kabupaten Lampung Barat, dengan berpisahnya Kabupaten Pesisir Barat lambang ini diganti pada tahun 2015.^[2]
Lambang lama Kabupaten Lampung Selatan (1981-2011).^[3]
Lambang lama Kabupaten Kendal (1967-2011).^[4]
Lambang lama Kota Pekalongan digunakan sejak 2014, dianggap terlalu abstrak dan atas respons negatif dari masyarakat lambang ini diganti pada tahun 2017 dengan lambang lama yang digunakan sejak tahun 1958.^[5]
Lambang pertama Kabupaten Minahasa Tenggara (2007-2010).^[6]
Lambang kedua Kabupaten Minahasa Tenggara (2010-2014), lambang ini mendapat respons negatif masyarakat diantaranya karena tidak ada Manguni (burung hantu) yaitu simbol suku Minahasa.^[6]
Lambang lama Kabupaten Muna (2002-2012). Diganti karena adanya pemekaran Kabupaten Buton Utara dan Kabupaten Muna Barat.^[7]
Lambang lama Kabupaten Pasaman (1981-2012). Diganti karena adanya pemekaran Kabupaten Pasaman Barat^[8]
Lambang lama Kabupaten Fakfak (1975-2008). Buah pala ditengah lambang dibalik menghadap ke bawah atas dasar usulan masyarakat.^[9]
Lambang lama Kabupaten Jayawijaya.
Lambang lama Kabupaten Buru.
Lambang lama Pangkal Pinang
Lambang Kabupaten Kutai, sekarang disebut Kabupaten Kutai Kartanegara sejak 2002 dan memiliki lambang baru.
Lambang Kabupaten Tanjung Jabung, sekarang dipisah menjadi Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur sejak tahun 1999.^[10]
Lambang lama Kabupaten Lampung Tengah
Lambang lama Bandar Lampung
Lambang Kabupaten Kepulauan Tanimbar sampai tahun 2019. Dulunya disebut Kabupaten Maluku Tenggara Barat
Lambang lama Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (2012-2016), belum ada padi dan kapas^[11]
Lambang Kabupaten Mahakam Ulu (2013-2020)
Sebelumnya bernama toba samosir belum mengganti nama menjadi toba pada tahun 2020 (Lambang lama Kabupaten Toba sejak 1999 hingga 2020)
Lambang lama Kabupaten Kendari (1964-1995)
Lambang Banjarnegara sebelum 2022