Loading AI tools
Menteri Kebudayaan ke-2 Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Fadli Zon gelar Datuak Bijo Dirajo Nan Kuniang[3] (lahir 1 Juni 1971 ) adalah seorang politikus dan mantan aktivis Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Menteri Kebudayaan Republik Indonesia sejak 21 Oktober 2024 pada Kabinet Merah Putih dibawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia periode 2014–2019.[4] Bersama Prabowo Subianto, ia ikut mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan menjabat sebagai Wakil Ketua Umum. Sejak 8 Oktober 2015 hingga 2019, ia juga dipercaya sebagai Presiden Organisasi Parlemen Antikorupsi Se-Dunia.[1][5][6][7]
Penyuntingan Artikel oleh pengguna baru atau anonim untuk saat ini tidak diizinkan. Lihat kebijakan pelindungan dan log pelindungan untuk informasi selengkapnya. Jika Anda tidak dapat menyunting Artikel ini dan Anda ingin melakukannya, Anda dapat memohon permintaan penyuntingan, diskusikan perubahan yang ingin dilakukan di halaman pembicaraan, memohon untuk melepaskan pelindungan, masuk, atau buatlah sebuah akun. |
Fadli Zon | |
---|---|
Menteri Kebudayaan ke-2 | |
Mulai menjabat 21 Oktober 2024 | |
Presiden | Prabowo Subianto |
Pengganti Petahana | |
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia | |
Masa jabatan 1 Oktober 2014 – 21 Oktober 2024 | |
Ketua | Daftar
|
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Bidang Politik dan Keamanan | |
Masa jabatan 2 Oktober 2014 – 1 Oktober 2019 | |
Presiden | Joko Widodo |
Ketua | |
Daerah pemilihan | Jawa Barat V |
Pelaksana Tugas Ketua Dewan Perwakilan Rakyat | |
Masa jabatan 11 Desember 2017 – 15 Januari 2018 | |
Presiden | Joko Widodo |
Masa jabatan 16 Desember 2015 – 11 Januari 2016 | |
Grup parlemen | Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya |
Daerah pemilihan | Jawa Barat V |
Mayoritas | 230,524 (2019) |
Chairman of Global Organization of Parliamentarians Against Corruption[1] | |
Masa jabatan 8 Oktober 2015 – 2019 | |
Pendahulu Garcia Cervantes Pengganti Ahmed bin Abdullah bin Zaid Al Mahmoud | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 1 Juni 1971 Jakarta, Indonesia |
Partai politik |
|
Suami/istri | Katharine Grace |
Anak | 2 |
Almamater |
|
Pekerjaan | Politikus |
Profesi | Wartawan[2] Pengusaha |
Sunting kotak info • L • B |
Fadli Zon lahir di Jakarta, dan merupakan putra pertama dari tiga bersaudara pasangan Zon Harjo dan Ellyda Yatim.[8] Kedua orang tuanya bersuku Minangkabau berasal dari Payakumbuh, Sumatera Barat.[8] Fadli Zon dikaruniai dua anak, Shafa Sabila Fadli dan Zara Saladina Fadli.[8]
Fadli Zon menghabiskan masa kecilnya dan menyelesaikan pendidikan dasar di desa Cisarua, Bogor. Ia menyelesaikan pendidikan dasarnya di SDN Cibereum 3, Cisarua, Bogor dan melanjutkan di SMPN 1 Cisarua, di Gadog, Bogor, kemudian pindah ke SMP Fajar Jakarta. Kemudian ia pindah ke Jakarta dan melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 31 Jakarta. Fadli belajar selama dua tahun di SMA Negeri 31, Jakarta Timur, sebelum akhirnya mendapat beasiswa dari AFS (American Field Service) ke San Antonio, Texas, Amerika Serikat dan lulus dengan predikat summa cum laude.[8]
Fadli kemudian melanjutkan studinya di program studi Sastra Rusia, Fakultas Sastra Universitas Indonesia (kini FIB UI).[9] Semasa kuliah, Fadli aktif di berbagai organisasi, baik intra maupun ekstra kampus. Ia pernah menjadi Ketua Biro Pendidikan Senat Mahasiswa FSUI (1992-1993), Sekretaris Umum Senat Mahasiswa FSUI (1993), Ketua Komisi Hubungan Luar Senat Mahasiswa UI (1993-1994). Ia aktif dalam kehidupan politik kampus dengan memimpin berbagai demonstrasi dan menghidupkan kelompok-kelompok studi di dalam kampus UI era awal 1990-an. Selain itu, ia juga bergabung dengan Teater Sastra UI. Di luar kampus, ia pernah menjadi Sekjen dan Presiden Indonesian Student Association for International Studies (ISAFIS) pada 1993-1995, pengurus pusat KNPI (1996-1999), pengurus pusat Gerakan Pemuda Islam (1996-1999), dan anggota Asian Conference on Religion and Peace (ACRP) sejak 1996.[8]
Pada tahun 1994, Fadli Zon terpilih menjadi Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) I Universitas Indonesia dan Mahasiswa Berprestasi III tingkat Nasional dan memimpin delegasi mahasiswa Indonesia dalam ASEAN Varsities Debate IV (1994) di Malaysia.[10]
Pada tahun 2002, ia mengenyam pendidikan di London School of Economics and Political Science (LSE) di bawah bimbingan John Harriss dan Robert Wade. Ia meraih gelar Master of Science (M.Sc) Development Studies dari The London School of Economics and Political Science (LSE) Inggris.
Pada tahun 2016, setelah menyelesaikan disertasi berjudul "Pemikiran Ekonomi Kerakyatan Mohammad Hatta 1926-1959" di bawah bimbingan Sejarawan dan mantan Direktur Sejarah, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (2001-2006), Prof. Susanto Zuhdi.[11] Ia meraih gelar doktor ilmu sejarah dari Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), Universitas Indonesia.[12]
Karier politk Fadli Zon mulai terlihat pada pada 1997-1999, ia menjadi anggota MPR RI dari golongan pemuda dan aktif sebagai asisten Badan Pekerja Panitia Adhoc I yang membuat GBHN. Untuk mendukung intelektualitasnya, Fadil Zon juga mendirikan lembaga kajian publik dengan nama Institute for Policy Studies (IPS).[13]
Fadli Zon diangkat sebagai Wakil Ketua DPR RI pada 2 Oktober 2014.[14] Pemilihan ketua dan 5 wakil ketua DPR sendiri dilakukan pascapelantikan dan sumpah jabatan 555 Anggota DPR periode 2014-2019 di ruang paripurna Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, MPR RI.[14] Sistem yang digunakan untuk pemilihan mengacu pada UU MD3, yang mewajibkan Ketua DPR dan wakilnya diajukan dalam satu paket oleh fraksi-fraksi di DPR.[14] Fadli Zon masuk dalam paket yang diajukan oleh lima fraksi dalam Koalisi Merah Putih yaitu Partai Golkar, Gerindra, PKS, PPP, Partai Demokrat, dan PAN, dengan pimpinan Setya Novanto.[14] Meski sempat diwarnai kericuhan, paket ketua dan wakil ketua dari Koalisi Merah Putih ini akhirnya terpilih secara aklamasi dan tanpa paket saingan, dan dilantik oleh ketua Mahkamah Agung Hatta Ali pada hari yang sama malam harinya.[15]
Fadli Zon terpilih menjadi ketua GOPAC (Global Organization Of Parliamentarians Against Corruption) untuk periode 2015-2017. Ia sebelumnya merupakan kandidat tunggal yang dicalonkan oleh SEAPAC (Southeast Asia Parliamentarians Against Corruption) dan bersaing dengan kandidat regional lainnya yaitu John Hyde, politisi senior Australia dan Osei Kyei Mensah Bonsu dari Ghana. Fadli Zon telah dua periode memimpin Organisasi Parlemen Dunia Anti Korupsi tersebut, yakni tahun 2015 – 2017 dan Periode Tahun 2017-2019.[16] GOPAC adalah organisasi anggota parlemen dunia berbasis di Kanada dengan fokus utama pada pemberantasan korupsi. GOPAC hingga saat ini memiliki 50 cabang di lima benua. GOPAC Indonesia merupakan salah satu bagian dari GOPAC di level internasional.
Pada tahun 2008, bersama Prabowo Subianto, Fadli Zon mendirikan Partai Gerindra. Fadli Zon menjadi Wakil Ketua Umum sejak tahun 2008-sekarang.
Fadli Zon terpilih sebagai Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Periode 2019-2024. Dalam rapat penetapan pimpinan BKSAP yang dipimpin Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Korpolkam) Azis Syamsuddin, disepakati Pimpinan BKSAP terdiri dari 1 Ketua dan 4 Wakil Ketua. Dalam rapat penetapan yang dilaksanakan di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Senin (4/11/2019), Anggota DPR RI dari F-Gerindra Fadli Zon terpilih sebagai Ketua BKSAP. Sementara empat wakil ketua yang disepakati adalah Charles Honoris (F-PDI Perjuangan), Putu Supadma Rudana (F-Demokrat), Mardani (F-PKS), dan Achmad Hafisz Tohir (F-PAN).[17]
Fadli Zon ditunjuk menjadi Wakil Presiden Liga Parlemen Dunia untuk Palestina. Penunjukan dibuat dalam Konferensi Liga Parlemen Dunia untuk Al-Quds (Palestina) ketiga yang digelar di Malaysia pada 8-9 Februari 2020. Fadli mengaku penunjukan itu merupakan amanah berat dan kehormatan. Indonesia dipercaya oleh parlemen 40 negara peserta untuk mengoordinasikan kegiatan parlemen dunia terkait isu Palestina. Indonesia akan berdiri bersama akal sehat dan kemanusiaan, berjuang membela Palestina dan umat manusia dari penjajahan dan penindasan.[18]
Fadli Zon dipercaya untuk memimpin Southeast Asian Parliamentarians Against Corruption (SEAPAC) yaitu organisasi regional antikorupsi Asia Tenggara. Keputusan tersebut ditetapkan dalam pertemuan parlemen regional SEAPAC pada The 7th Global Conference of Parliamentarians Against Corruption. Fadli Zon dipilih secara aklamasi dan menerima kepercayaan dari negara-negara Asia Tenggara untuk memimpin SEAPAC terutama atas dukungan dari parlemen Malaysia dan Kamboja.[19]
Selain aktif dibidang politik, Fadli Zon juga aktif dalam organisasi dan kebudayaan. Fadli Zon adalah penggiat kebudayaan sejak masih remaja. Ia mendirikan Fadli Zon Library di Jakarta Pusat, Pendiri Rumah Kreatif Fadli Zon, Cimangggis, Depok, Rumah Budaya di Aie Angek, Tanah Datar, Sumatera Barat, dan Dewan Pembina Rumah Puisi Taufiq Ismail di Aia Angek. Fadli Zon Library (FZL) yang didirikan pada tahun 2008 merupakan oase intelektual Fadli Zon. Fadli Zon Library sering menggelar acara diskusi secara reguler tentang berbagai tema, dari mulai sejarah, budaya, politik, ekonomi, maupun tema-tema lainnya yang aktual, serta menjadi tempat persinggahan tokoh-tokoh intelektual Indonesia dari dalam dan luar negeri.[butuh rujukan]
Fadli Zon tercatat sebagai Ketua Umum Himpunan Seni Budaya Islam (HSBI), 2019-2024. Ketua Umum Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), 2017-2019, Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) 2015-2020, dan periode berikutnya 2020-2025. Ketua Umum Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI), 2016-2021, dan Ketua Umum Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI), 2017-2022.[butuh rujukan]
Selain aktif di organisasi dan kebudayaan, Fadli Zon juga aktif menulis. Pengalaman jurnalistik Fadli Zon dimulai dengan menulis sejumlah artikel di majalah remaja seperti Nona dan Hai (1989-1990). Kemudian menjadi wartawan di majalah Suara Hidayatullah dan Harian Terbit (1990-1991). Semasa kuliah mengasuh majalah Gema (1992-1994) milik DHN Angkatan 45, Redaktur dan Dewan Redaksi majalah sastra Horison (sejak 1993), redaktur majalah Tajuk (1995-1996) dan lain-lain. Pemimpin Redaksi Jurnal VISI (sejak 1997), Dewan Redaksi Majalah Tani Merdeka (sejak 2007), dan juga pemimpin redaksi Tabloid Gema Indonesia Raya (sejak 2011). Tulisan-tulisan Fadli Zon juga banyak dimuat di sejumlah buku, bunga rampai, jurnal dan media massa nasional.[20]
Fadli Zon juga aktif dalam beberapa forum internasional antara lain menjadi anggota Delegasi RI dalam Konferensi tingkat Menteri VI, World Trade Organization (WTO), Hongkong (13-18 Desember 2005). Kunjungan kerja Delegasi HKTI ke Vietnam (2006-2007); mengikuti konferensi ketahanan pangan di Jepang (2006), dan lain-lain. Ia pernah menjadi anggota Dewan Gula (2005-2009), Wakil Ketua Tim Pengawas Pengadaan Beras Bulog (2007), Anggota Oversight Committee Impor Beras (2005 – 2007) dan Wakil Ketua ADIPBI (Asosiasi Distributor dan Pengecer Barang Bersubsidi Indonesia) (2006 – 2009).[butuh rujukan]
Fadli Zon juga menginiasi Konferensi Indonesia-Pacific Parlaimentary Partnership (IPPP)[21] yang melibatkan 16 negara pasifik. Konferensi IPPP dilaksanakan pada tanggal 23-24 Juli 2018 di hotel Grand Hayatt, Jakarta. Konferensi IPPP diikuti oleh 16 negara Anggota Pacific Island Forum (PIF) seperti: Cook Islands, Micronesia, Fiji, Kiribati, Nauru, Nieu,Palau, Papua Nugini, Marshall Islands, Samoa, Solomon Islands, Tonga, Tuvalu, Polynesia dan Kaledonia Baru, dan Vanaatu.
Di tahun 2018, Fadli Zon sebagai Wakil Ketua DPR berkomitmen untuk mendukung dan menginisasi Open Parliament.[22] DPR RI bersama Westminster Foundantion for Democracy (WFD) sepakat mendukung semangat dan praktik Keterbukaan Parlemen atau Open Parliament. Pelaksanaan keterbukaan parlemen bertujuan untuk mendorong parlemen semakin terbuka, transparan, akuntabel dan inklusif. Inisiatif Open Parliament adalah kesinambungan dari Open Government Partnership (OGP), di mana Indonesia memegang andil penting sebagai salah satu pendiri OGP. Sedikitnya sembilan parlemen yang telah mendeklarasikan keterbukaan parlemen, yakni Chile, Perancis, Georgia, Ukraina, Kostarika, Kolombia, Guatemala, Paraguay, dan Kosovo.[23]
Sejak tahun 2017, dalam sidang Asean Inter- Parliamentary Assembly (AIPA)[24] Fadli Zon konsisten mengajak AIPA untuk satu suara menyikapi situasi Rohingya. Pada gelaran AIPA General Assembly ke-41 yang berlangsung di Vietnam, dalam sidang Komisi Politik AIPA, Fadli Zon mengajukan dua paragraf yang terkait isu Rohingya. Paragraf tersebut merupakan adaptasi komitmen politik yang telah secara tertulis disepakati oleh para Pemimpin ASEAN. Perlu adanya penguatan dari parlemen atas kesepakatan di antara pemerintah negara ASEAN. Paragraf itu terkait dukungan bagi Myanmar untuk memberikan bantuan kemanusiaan, menjamin proses repatriasi yang aman dan bermartabat bagi para pengungsi Rohingya di Rakhine.[25]
Dr. Fadli Zon, S.S., M.Sc. (2017-2022) terpilih menjadi ketua umum dalam Kongres IX Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI), yang dilaksanakan pada 8-9 Agustus 2017, di Bandung.[29] Tema kongres tersebut adalah 'Dengan Peningkatan Kegiatan Filateli Kita Bina Persatuan dalam Memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia Berdasarkan Pancasila'. Sebelum menjadi Ketua Umum, Fadli adalah anggota Dewan Pembina PFI. Ia telah berpartisipasi dalam berbagai kompetisi filateli tingkat regional dan dunia. PFI sendiri merupakan organisasi yang didirikan sejak zaman Hindia Belanda pada 29 Maret 1922.
1) Piagam Penghargaan Museum Rekor-Dunia Indonesia kepada Fadli Zon Library atas rekor Perpustakaan Pribadi dengan Koleksi Buku Terbanyak.
2) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon Library atas rekor Perpustakaan Pribadi dengan Koleksi Koran Tua Terbanyak.
3) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon Library atas rekor Perpustakaan Pribadi dengan Koleksi Mata Uang Logam Kuno Terbanyak.
4) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas Insan Indonesia Pertama yang Menjabat Plt. Ketua DPR RI.
5) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas Kolektor Rokok Terbanyak.
6) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Penggagas & Kolektor Wayang Minangkabau Pertama.
7) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon Library atas rekor Perpustakaan Pribadi dengan Koleksi Piringan Hitam Terbanyak.
8) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon Library atas rekor Perpustakaan Pribadi dengan Koleksi Cincin Batu Akik Terbesar.
9) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Kolektor Wayang Golek Terbesar.
10) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon Library atas rekor Perpustakaan Pribadi dengan Koleksi Keris Terbanyak.
11) Piagam Penghargaan Museum Rekor-Dunia Indonesia kepada Fadli Zon Library atas rekor Perpustakaan Pribadi dengan Koleksi Perangko Terbanyak.
12) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Penemu Kelujang.
13) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Sampul Hari Pertama (SHP) Prangko Indonesia Terbanyak.
14) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Cetak Percobaan (Proof) Prangko Indonesia Terpanjang.
15) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Museum Rumah Bambu Sunda dengan Prototipe Terbanyak.
16) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Kujang Terbesar.
17) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Kartu Pos Bergambar Periode Hindia Belanda Terbanyak.
18) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Kolektor Lukisan Prangko Indonesia (Artist Drawing) Terbanyak.
19) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Kolektor Cap Pos Terbanyak.
20) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Kolektor Color Proof Prangko seri 25 Tahun Queen Wilhelmina dengan Nominal 25 Cent Terlengkap.
21) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Kolektor Color Proof Prangko seri 25 Tahun Queen Wilhelmina dengan Nominal 5 Cent Terlengkap.
22) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Kolektor Wayang Nusantara Terbanyak.
23) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Kolektor Gramofon Terbanyak.
24) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Pemrakarsa Pameran Seni Rupa secara Berkesinambungan di DPR RI.
25) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Kolektor Pelat Cetakan Perangko Indonesia Terbanyak.
26) Piagam Penghargaan Museum Rekor-Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Pemrakarsa Perlombaan Panjat Bambu Betung secara Berkesinambungan di DPR RI.
27) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Pemrakarsa Open Parliament.
28) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Kolektor Proof Prangko Indonesia dengan Tanda Tangan Pengesahan untuk Cetak Terbanyak.
29) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Kolektor Prangko Label/ Stiker Seri Gedung Sate Terpanjang.
30) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Kolektor Cap Sampul Hari Pertama Terbanyak.
31) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Kolektor Piringan Hitam (Vinyl) Terbanyak.
32) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Kolektor Blencong Terbanyak.
33) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Kolektor Plate Cetakan Prangko Bahan Kaca, Proof Netherlands Indies Seri Ratu Wilhelmina Tahun 1941 Nominal Tertinggi 25 Gulden.
34) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Pemrakarsa Konferensi Indonesia Pacific Parliamentary Partnership (IPPP).
35) Piagam Penghargaan Museum Rekor-Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Insan Indonesia Pertama yang menjabat sebagai Ketua Global Organization of Parliamentarians Against Corruption (GOPAC).
36) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Kolektor Cap Stempel Hari Pertama dari Bahan Karet Terbanyak.
37) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Orang Indonesia Pertama Penerima Medali Emas Kelas Koleksi Filateli Picture Postcard dalam Pameran Filateli Dunia.
38) Piagam Penghargaan Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Kolektor Poster Musik Terbanyak dengan jumlah lebih 400 piecies.
39) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Kolektor Fosil Ammonite Terbanyak dengan jumlah 700 pieces.
40) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Herbarium Abad 19 Terbanyak dengan jumlah 1000 piecies.
41) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Kolektor Topeng Afrika Terbanyak.
42) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Kategori Orang Indonesia Ketua Delegasi Konferensi Parlemen Terbanyak (2014-2024) yang tercatat 116 kegiatan dalam berbagai konferensi internasional.
43) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Kolektor Komik Silat Indonesia Terbanyak dengan jumlah 48.784 eksemplar.
44) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Kolektor Indonesia Raya LP Shellac Gramafon.
45) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Kolektor Master Rekaman Indonesia Terbanyak dengan jumlah 5018 buah.
46) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Kolektor Kaset Wayang Terbanyak dengan jumlah 276 set (2.365 kaset).
47) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Kolektor Kaset Indonesia Terbanyak dengan jumlah 11.250 judul.
48) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Kolektor Kacamata Tokoh Indonesia Terbanyak dengan jumlah 68 buah.
49) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Kolektor Mesin Tik Tokoh Indonesia Terbanyak dengan jumlah 28 buah.
50) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Kolektor Prangko Proof Cetakan Wina Terlengkap.
51) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Orang Indonesia Pertama Sebagai Mahasiswa Berprestasi Nasional dari Program Sastra Rusia.
52) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Inisiator Terbentuknya Inter-Parliamentary Union (IPU) Task Force Konflik Rusia-Ukraina.
53) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Kolektor Prangko Indonesia Pertama Peraih “The Best International” Kelas Koleksi Filateli Postal Stationery (PS).
54) Piagam Penghargaan Museum Rekor- Dunia Indonesia kepada Fadli Zon atas rekor Kolektor Prangko Indonesia Pertama Meraih Emas Untuk Kelas Koleksi Postal History (PH dalam Pameran Filateli Tingkat Dunia.
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.