Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Gunung Marapi
gunung berapi di Sumatera Barat, Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Gunung Marapi, juga dikenal sebagai Merapi atau Berapi (Gunuang Marapi dalam Bahasa Minang) dalam (Bahasa Jawi: ڬونوواڠ ماراڤي), adalah gunung berapi yang terletak di Sumatera Barat, Indonesia. Gunung ini tergolong gunung yang paling aktif di sumatera. Terletak dalam kawasan administrasi Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, gunung berketinggian 2.891 mdpl ini dapat dilihat juga dari Kota Bukittinggi dan Kota Padang Panjang.

Remove ads
Mitologi
Menurut legenda, gunung ini merupakan tempat yang pertama kali dihuni oleh masyarakat Minangkabau setelah kapal mereka mendarat di gunung yang saat itu masih sebesar telur dan dikelilingi oleh air.[4] Ada sejumlah besar batu pemakaman tegak di wilayah ini yang berorientasi ke arah gunung, yang menunjukkan signifikansi budayanya.[5][6]
Catatan letusan
Ringkasan
Perspektif

- Pada tanggal 8 September 1830 dilaporkan Gunung Marapi mengeluarkan awan yang berbentuk kembang kol abu-abu kehitaman dengan ketebalan 1.500 m di atas kawahnya, disertai dengan suara gemuruh.[7]
- Pada tanggal 30 April 1979, menurut laporan pers disebutkan 60 orang tewas akibat letusan Gunung Marapi dan disebutkan juga 19 orang pekerja penyelamat terperangkap oleh tanah longsor. Letusan tersebut dikatakan juga mengeluarkan batu dan lumpur yang menyebabkan kerusakan sedikitnya pada lima daerah kawasan pemukiman penduduk setempat.[7]
- Memasuki akhir tahun 2011 hingga awal tahun 2014, Gunung Marapi menampakkan peningkatan aktivitasnya melalui letusan yang menyemburkan abu dan awan hitam. Pernah diakhir tahun 2011 semburan abu terbawa angin ratusan kilometer jaraknya hingga mencapai Kabupaten Padang Pariaman.
- Tanggal 26 Februari 2014, Gunung Marapi meletus pada pukul 16.15 WIB, melepaskan material pasir, tefra, dan abu vulkanik ke wilayah Kabupaten Tanah Datar dan Agam. Status gunung ditetapkan Siaga (level 2) dan radius 3 km dari pusat kawah harus dikosongkan. Tidak ada evakuasi pada letusan ini.
- Tanggal 7 Januari 2023, Gunung Marapi mengalami erupsi pada pukul 6.11 WIB. Saat Merapi Sumbar erupsi, diketahui ada sejumlah pendaki yang masih berkemah. Padahal sebelumnya, para pendaki telah diimbau agar tidak mencapi puncak.
Letusan 2023
Pada tanggal 3 Desember 2023, gunung Marapi meletus, menyebabkan setidaknya 24 pendaki tewas.[8][9] Abu mencapai ketinggian 3.000 meter (9.800 kaki) dan jatuh di wilayah terdekat yang menyebabkan hujan pasir dibeberapa daerah sekitar gunung serta polusi udara. Zona eksklusi seluas 3 kilometer (1,9 mil) diumumkan.[10][11] Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menyebut bahwa erupsi tersebut terjadi secara mendadak. Saat itu, tercatat tidak ada peningkatan aktivitas kegempaan sejak awal tahun 2023.[12]
Banjir bandang 2024
Bencana galodo (banjir bandang) terjadi di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Marapi pada 11 Mei 2024 malam. Sebanyak 63 orang tewas dan 10 orang hilang akibat kejadian ini.[12]
Letusan 2025
Sepanjang Juli 2025, Gunung Marapi sudah mengalami tujuh letusan dan sebelas kali embusan. Letusan terjadi pada 6 Juli (1 kali), 11 Juli (2 kali), 14 Juli (2 kali), 15 Juli (1 kali) dan 16 Juli (1 kali). Dari ketujuh letusan itu, hanya letusan pada Rabu, 16 Juli 2025 pukul 10.42 WIB yang terpantau ketinggian erupsinya, yaitu mencapai ketinggian kolom abu sekitar 1,2 kilometer di atas puncak gunung. Adapun letusan-letusan yang lain tak terlihat karena tertutup kabut.[12]
Remove ads
Galeri




Rujukan
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads