Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Mazhab Hanafi
salah satu mazhab fikih Islam Sunni Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Mazhab Hanafi (bahasa Arab: الحنفية, translit. al-ḥanafīyah) ialah salah satu mazhab fikih dalam Islam Sunni. Mazhab ini didirikan oleh Imam Abu Hanifah yang bernama lengkap Abu Hanifah bin Nu'man bin Tsabit Al-Taimi Al-Kufi.[1]
Mazhab ini diamalkan dan berkembang di kalangan orang Islam Sunni di kawasan Afganistan, Irak, Persia, Mesir, Turki, anak-benua India, Tiongkok, Asia Tengah, kawasan Balkan, Rusia, dan sebagian Afrika Barat. Mazhab Hanafi juga sempat berkembang di Maroko, tetapi kemudian mulai tergeser oleh Mazhab Maliki.[2]
Remove ads
Metodologi Fiqih Abu Hanifah
Abu Hanifah memiliki metodologi yang terkonsep secara struktural. Dia pertama-tama mendasari mazhabnya pada Al-Qur'an (Kitabullah). Jika dia tidak menemukan dasarnya di Al-Qur'an, maka dia mencarinya kemudian di Hadis (Sunah). Jika masih tidak ditemukan dalam Hadis, maka dia akan mencarinya dari pendapat para sahabat Rasul (Atsar). Jika perkataan sudah sampai kepada Ibrahim An-Nacha'y Asj Sja'by Al-Hasan Ibn Sierien Sa'id ibn Musaijab, maka dia berijtihad.[3] Imam Hanafi cukup dikenal atas penggunaan rasionalitas (ra'yi) dalam metode pengambilan fatwanya.[4]
Selain itu, Abu Hanifah juga mendasari fikih dengan qiyas, namun terkadang pula dia tidak mengqiyaskannya karena suatu sebab, kecuali mendesak. Abu Hanifah juga mendasari fikih dengan kaidah-kaidah umum yang disebut dengan istihsân. Abu Hanifah juga banyak menggunakan qiyas dan istishân dari imam-imam yang lain.[5]
Secara sederhana dasar-dasar metodologi fikih Abu Hanifah dalam menetapkan suatu hukum fikih bisa dilihat dari urutan berikut:[6]
Remove ads
Perkembangan
Ringkasan
Perspektif
Sebagai mazhab tertua di antara mazhab-mazhab lainnya, Abu Hanifah memiliki banyak murid. Murid-murid Abu Hanifah yang tersohor antara lain:[8]
- Abu Yusuf Yakub Ibrahim Al-Anshâry (113 H-183 H)
- Muhammad Ibn Al-Hasan Asj Sjaibâni (132 H-189 H)
- Zufar Ibn Hudzail Ibn Qais Al-Kufy (110 H-158 H)
- Muhammad Ibn Zijâd Al-Lu'luiy Al-Kufy (204 H)
Menurut ahli tafsir Al-Qur'an dan hukum Islam asal Aceh, Muhammad Hasbi Ash' Shiddieqy, murid-murid Abu Hanifah memiliki kemampuan ijtihad yang hampir menyamai Abu Hanifah sendiri. Terutama Abu Yusuf dan Muhammad Ibn Al-Hasan, keduanya bahkan dikenal sebagai " dua sahabat Imam".[8]
Kitab-Kitab
Menurut Ash' Shiddieqy, Abu Hanifah tidak menulis bukunya sendiri, melainkan murid-muridnya yang menuliskannya. Muridnya yang pertama kali menulis kitab atau buku Abu Hanifah adalah Abu Yusuf. Salah satu bukunya berjudul Risalah Al-Charadj, kitab tersebut menjelaskan dan menguraikan tentang perihal upeti. Sayangnya kebanyakan buku yang ditulis Abu Yusuf tidak diturunkan dan kurang diketahui.[9]
Sementara murid Abu Hanifah yang lain, Muhammad Ibn Al-Hasan menulis lebih banyak buku terkait mazhab Hanafi dan menjadi pegangan utama para penganut mazhab Hanafi. Buku-buku tersebut antara lain:[9]
- Al-Djami'ul Kabier
- Al-Djami'ush Shaghier
- Al-Mabsuth
- As-Sijarul Kabier
- As-Sijarush Shagier
- Az-Zijadat
Keenam buku yang ditulis oleh Muhammad Ibn Al-Hasan juga dikenal sebagai Kitab Dhâhirur Riwâjah oleh para penganut mazhab Hanafi. Keenam buku tersebut kemudian dikumpulkan lagi oleh Al-Hakim Asj Sjahied dalam karyanya yang berjudul Al-Kâfi.[9]
KItab-kitab mazhab Hanafi lainnya yang terkenal antara lain:[9]
- Al-Mudjarrad
- Adâbul Qadli
- Al-Chishâl
- An-Nafaqât
- Al-Charâdj
- Al-Farâidl
- Al-Wasieth
- Al-Hadjdj
- Al-Djâmi
- Itsbatul Qiyas
- Idjtihâdur Ra'ji
- Al-Auqâf
- Ichtilâful Fuqahâ
- Sjarah Musykil Al-Ahâdiest
- Sjarah Ma'ânil Atsar
Remove ads
Referensi
Daftar Pustaka
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads