Kejahatan Jerman yang dilakukan terhadap tahanan perang Uni Soviet

Pada Perang Dunia II, Jerman Nazi mengadakan sebuah kebijakan perlakuan tak semestinya terhadap tawanan perang Uni Soviet, berseberangan dengan perlakuan mereka terhadap tawanan perang Inggris dan Amerika. Hal ini mengakibatkan sekitar 3.3 sampai 3.5 juta orang tewas, atau 57% dari seluruh tawanan perang Soviet.^[1][2][3][4] Pada masa Operasi Barbarossa, invasi Blok Poros ke Uni Soviet, dan kemudian Perang Jerman-Soviet, jutaan tawanan perang Tentara Merah diambil. Beberapa dieksekusi, diarbitrasi di sebuah lapangan oleh pasukan Jerman atau diserahkan ke SS untuk ditembak, di bawah Perintah Komisar; kebanyakan tewas pada pawai kematian dari garis depan atau di bawah kondisi tak berperikemanusiaan di kamp tawanan perang dan kamp konsentrasi Jerman.

Reichsführer-SS Heinrich Himmler, ditemani oleh sejumlah personil SS, memeriksa sebuah kamp tawanan untuk tawanan perang Soviet pada musim gugur 1941.