Pertempuran Incheon

"Operasi Chromite" beralih ke halaman ini. Untuk film, lihat Operation Chromite (film).

Pertempuran Inchon (Hangul: 인천상륙작전; Hanja: 仁川上陸作戰; RR: Incheon Sangnyuk Jakjeon) adalah sebuah invasi amfibi dan pertempuran Perang Korea yang mengakibatkan kemenangan dan kebangkitan strategis dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. Operasi tersebut melibatkan sekitar 75,000 pasukan dan 261 kapal angkatan laut, dan berujung pada perebutan kembali ibu kota Korea Selatan Seoul dua pekan kemudian.^[3] Nama kode untuk operasi tersebut adalah Operasi Chromite.

Pertempuran Inchon Bagian dari Perang Korea Empat kapal pendaratan tank mengerahkan pasukan dan peralatan di Pantai Merah sehari setelah pendaratan amfibi di Inchon. Tanggal 10–19 September 1950 (10–15 September – Bombardemen Wolmido dan Incheon) (15–19 September – Pendaratan Inchon) Lokasi Incheon, Korea Selatan, Laut Kuning Hasil Kemenangan Perserikatan Bangsa-Bangsa/Korea Selatan Pihak terlibat  Perserikatan Bangsa-Bangsa: Korea Selatan  Amerika Serikat  Britania Raya  Kanada  France  Korea Utara Tokoh dan pemimpin Douglas MacArthur Arthur Dewey Struble Edward M. Almond Oliver P. Smith[1] Paik In-yeop Shin Hyun-joon Kim Il-sung Choi Yong-kun Wol Ki Chan Wan Yong Kekuatan 40,000 infanteri 4 kapal jelajah 7 kapal penghancur 1 sampan bersenjata dan sejumlah angkatan laut dan udara 6,500 infanteri 19 pesawat[2] 1 benteng 1 perahu patroli dan sejumlah artileri Korban Darat: AS: 222 tewas 800 luka-luka Laut: 2 tewas 9 luka-luka 2 kapal jelajah rusak 3 kapal penghancur rusak 1 sampan bersenjata rusak 1 LST hilang dan 3 rusak Udara: 1 pesawat hancur Darat: 1,350 tewas 1 benteng rusak Laut: 1 perahu patroli tenggelam Udara: 1 pesawat hancur

Pertempuran tersebut dimulai pada 15 September 1950 dan berakhir pada 19 September. Meskipun serangan amfibi kejutan dari Perimeter Pusan membuat pasukan PBB dan Korea Selatan bertahan, kota Incheon yang sebagian besar tak memiliki pertahanan diamankan setelah dibom oleh pasukan PBB. Pertempuran tersebut berakhir dengan serangkaian kemenangan dengan menginvasi Angkatan Darat Rakyat Korea (bahasa Inggris: Korean People's Army, KPA). Perebutan kembali Seoul oleh PBB pada masa berikutnya sebagian memotong garis suplai KPA di Korea Selatan.

Pasukan PBB dan Korea Selatan dikomandani oleh Jenderal Angkatan Darat Douglas MacArthur dari Angkatan Darat Amerika Serikat. MacArthur menggerakan pasukan di balik operasi tersebut, memberikan tekanan yang lebih kuat ketimbang para jenderal lainnya terhadap sebuah serangan berisiko atas medan yang sangat tak memungkinkan.