Reduksi (pemukiman)

Reduksi (bahasa Spanyol: reducciones, atau congregaciones; bahasa Portugis: reduções) adalah pemukiman yang didirikan oleh pemerintah kolonial Spanyol dan misionaris Katolik Roma di Amerika Latin dan Hindia Timur Spanyol (Filipina). Di Amerika Latin yang berbahasa Portugis (Brasil), pemukiman tersebut juga disebut aldeias. Spanyol dan Portugis merelokasi, dalam banyak kasus, penduduk asli (India atau Indios) dari koloni mereka ke pemukiman perkotaan yang dibangun sesuai dengan model di Spanyol dan Portugal. Akademi Kerajaan Spanyol mendefinisikan reducción sebagai "pengelompokan ke dalam pemukiman penduduk asli untuk tujuan penginjilan dan asimilasi."^[1] Di Meksiko, pemukiman yang demikian disebut sebagai "jemaat" (congregaciones).^[2][3]

Pemukiman paksa bertujuan untuk memusatkan penduduk asli ke dalam komunitas, memfasilitasi kontrol sipil dan agama atas penduduk.^[4] Pengonsentrasian penduduk asli ke kota-kota memfasilitasi organisasi dan eksploitasi tenaga kerja mereka. Praktik ini dimulai selama penjajahan Spanyol di Karibia, merelokasi populasi agar lebih dekat dengan pemukiman Spanyol, sering kali jauh dari wilayah asal mereka, dan kemungkinan memfasilitasi penyebaran penyakit.^[5] Reduksi dapat bersifat religius, ditetapkan dan dikelola oleh ordo gereja Katolik Roma (terutama Yesuit), atau sekuler, di bawah kendali otoritas pemerintah Spanyol atau Portugis. Reduksi agama yang paling terkenal, dan paling berhasil, adalah yang dikembangkan oleh Jesuit di Paraguay dan daerah tetangga pada abad ke-17. Pengurangan sekuler terbesar dan paling bertahan lama adalah yang diberlakukan pada orang-orang dataran tinggi bekas Kekaisaran Inca di Peru selama pemerintahan Wakil Raja Francisco de Toledo (1569–1581).

Selama tahap awal Kristenisasi di Amerika, otoritas Katolik Spanyol mungkin mendirikan subdivisi proto-paroki misionaris gerejawi - doctrinas; tunggal: doctrina, har. 'doktrin' – untuk indoktrinasi iman.^[6]