Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Rumpun bahasa Semit
kelompok bahasa yang beranggotakan bahasa Arab dan Ibrani Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Bahasa Semit merupakan sebuah kelompok bahasa yang dipertuturkan oleh lebih dari 200 juta jiwa, terutama di Timur Tengah, Afrika Utara dan Afrika Timur. Rumpun ini merupakan cabang dari rumpun timur laut bahasa Afro-Asia dan merupakan satu-satunya cabang yang juga dipertuturkan di Asia.


Bahasa Semit yang paling luas dan paling banyak dipertuturkan adalah bahasa Arab (206 juta), bahasa Amhar (27 juta), bahasa Ibrani (7 juta), dan bahasa Tigrinya (6,8 juta). Bahasa-bahasa Semit termasuk bahasa-bahasa yang sudah awal dituliskan dengan bahasa Akkadia pada awal millennium ketiga SM.
Kata semit berasal dari bahasa Latin semita atau shem, yang berarti Sam/Sem/Syam. Sam adalah salah satu dari 3 anak nabi Nuh. Kata semit (Latin: semiticus, Inggris: semitic) digunakan sebagai nama rumpun bahasa sejak tahun 1813.[2] Istilah ini sebenarnya secara etimologis salah dari beberapa segi. Biar bagaimanapun nama ini sudah diterima sebagai nama baku.
Remove ads
Asal-usul
Semit adalah satu-satunya subrumpun bahasa Afro-Asia yang berasal dari luar Afrika. Beberapa penutur bahasa Semit menyeberang dari Arab Selatan ke Etiopia, sehingga beberapa bahasa di Etiopia (seperti bahasa Amhar) merupakan bahasa dari rumpun Semit. (Minoritas akademisi, seperti A. Murtonen (1967), menentang pandangan ini, mengusulkan bahwa bahasa Semit mungkin berasal dari Ethiopia.)
Diseminasi dan pengajaran bahasa Semit
Ringkasan
Perspektif
Bahasa Semit seperti Arab, Ibrani, dan Aram memegang peran sangat penting dalam memahami tradisi Abrahamik dan budaya Timur Tengah secara mendalam. Bahasa Arab menjadi alat utama dalam studi Al-Qur'an dan sejarah Islam, sementara Ibrani adalah bahasa asli Alkitab, dan Aram digunakan dalam tulisan-tulisan keagamaan Yahudi—semuanya mengandung nuansa teologi, sejarah, dan budaya yang terkandung dalam teks aslinya.
Dalam beberapa dekade terakhir, pengajaran bahasa Semit mengalami perluasan di luar komunitas tradisional—yakni di luar Israel, negara-negara Arab, dan komunitas Yahudi. Banyak universitas, lembaga kajian agama, dan pusat kebudayaan di Eropa, Amerika, bahkan beberapa negara Asia mulai menawarkan kursus Arab, Ibrani, dan Aram secara formal, untuk mendukung penelitian agama, sejarah, hingga sastra Timur Tengah.
Di Indonesia, meskipun masih relatif terbatas, ada individu yang berperan dalam memperkenalkan bahasa Ibrani dan Aram secara lebih luas. Salah satunya adalah Sapri Sale, pengajar Ibrani di Jakarta yang sejak tahun 2017 aktif menyelenggarakan lokakarya, kelas, dan kursus daring. Ia juga menulis kamus Indonesia–Ibrani pertama dan bahkan mengadakan kolaborasi kelas daring internasional, menjembatani mahasiswa Israel dan Indonesia dalam percakapan bahasa Ibrani guna mempromosikan dialog antarbudaya.
Remove ads
Rujukan
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads