Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
KG Mobility
perusahaan asal Korea Selatan Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
KG Mobility Corporation (케이지모빌리티 주식회사, atau biasa disingkat menjadi KGM, adalah sebuah produsen mobil asal Korea Selatan. Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1954 dengan nama Dong-A Motor. Pada tahun 1986, SsangYong Group mengakuisisi perusahaan ini dan kemudian mengubah nama dari perusahaan ini menjadi SsangYong Motor Company. Secara berturut-turut, perusahaan ini lalu diakuisisi oleh Daewoo Motors, SAIC Motor, dan Mahindra & Mahindra. Pada tahun 2022, KG Group mengakuisisi perusahaan ini dan kemudian mengubah nama dari perusahaan ini menjadi seperti sekarang.
Perusahaan ini terutama memproduksi SUV dan crossover SUV, serta mulai beralih memproduksi mobil listrik.
Remove ads
Sejarah
Ringkasan
Perspektif
Dong-A Motor (1954–1987)
SsangYong memulai sejarahnya dari dua perusahaan, yakni Ha Dong-hwan Motor Workshop (didirikan pada tahun 1954) dan Dongbang Motor (didirikan pada tahun 1962). Pada pertengahan tahun 1963, dua perusahaan tersebut bergabung untuk membentuk perusahaan ini dengan nama Ha Dong-hwan Motor.[3][4] (Hangul: 하동환자동차공업주식회사). Pada tahun 1964, perusahaan ini mulai memproduksi jeep untuk Angkatan Darat Amerika Serikat serta truk dan bus. Pada tahun 1976, perusahaan ini mulai memproduksi berbagai macam kendaraan khusus. Pada tahun 1977, perusahaan ini mengubah namanya menjadi Dong-A Motor (Hangul: 동아자동차공업주식회사). Pada tahun 1984, perusahaan ini mengambil alih Keohwa. Pada tahun 1986, perusahaan ini diambil alih oleh SsangYong Business Group.[5][6]
Galeri
- Dong-A DA 30 dengan bodi buatan Ha Dong-hwan
- Truk pemadam kebakaran buatan SsangYong dan pendahulunya, Dong-A Motor
- Bus buatan Ha Dong-hwan (kanan)
Keohwa (1981–1984)
Keohwa, Ltd. (Hangul: 주식회사 거화; RR: Jusighoesa Geohwa) dulu adalah sebuah perusahaan asal Korea Selatan yang bergerak di bidang perakitan Jeep, terutama untuk diekspor ke luar Korea Selatan.[7] Pendahulu dari Keohwa adalah bisnis patungan antara Shinjin Motors dan American Motor Corporation (AMC) yang didirikan pada tahun 1974.[8][9] Bisnis tersebut kemudian dipisah menjadi perusahaan tersendiri dengan nama Keohwa pada tahun 1981, setelah AMC keluar dari bisnis patungan tersebut dan tidak lagi mengizinkan perakitan Jeep oleh Shinjin Motors. Pada tahun 1983, Jeep buatan Keohwa pun mulai dijual dengan merek "Korando".[9] Pada tahun 1984, Keohwa diakuisisi oleh pendahulu dari SsangYong Motor, yakni Dong-A Motor.
SsangYong Motors (1986–2023)

Setelah Dong-A Motor diambil alih oleh SsangYong Business Group, nama dari Dong-A Motor diubah menjadi SsangYong Motor pada tahun 1988.[10] Pada tahun 1987, SsangYong juga mengakuisisi Panther Westwinds, sebuah produsen kendaraan khusus asal Britania Raya.[10]
Pada tahun 1991, SsangYong menjalin kemitraan teknologi dengan Daimler-Benz untuk memungkinkannya mengembangkan sebuah SUV dengan teknologi milik Mercedes-Benz.[11] Kemitraan tersebut lalu menghasilkan Musso, yang awalnya dijual oleh Mercedes-Benz dan kemudian dijual oleh SsangYong.[12]
SsangYong kemudian memproduksi versi rebadge dari Mercedes-Benz MB100, yakni Istana, serta menggunakan rancangan milik Daimler pada sejumlah model lain, termasuk Korando generasi kedua (mesin dan transmisi), Rexton (transmisi),[13] Chairman H (sasis dan transmisi),[14] dan Kyron (transmisi).[15]
Pengambilalihan oleh Daewoo Motors dan SAIC
Pada tahun 1997, Daewoo Motors membeli mayoritas saham perusahaan ini, tetapi kemudian menjualnya pada tahun 2000, karena Daewoo mengalami masalah keuangan. Pada akhir tahun 2004, SAIC membeli 51% saham perusahaan ini. Pada tahun 2006, pegawai dari perusahaan ini mengadakan mogok kerja selama tujuh minggu untuk memprotes rencana SAIC yang akan memberhentikan 554 orang pegawai.[16] Mogok kerja tersebut pun merugikan perusahaan ini sebesar 380 miliar Won dan negosiasi akhirnya berakhir dengan pegawai dari perusahaan ini menerima penundaan kenaikan gaji.[16]

Pada bulan Januari 2009, setelah merugi sebesar $75,42 juta, perusahaan ini dinyatakan bangkrut. Kerugian tersebut kemungkinan karena krisis ekonomi global.[17] Sebagai respon terhadap rencana dari perusahaan ini untuk memberhentikan 2.600 orang pegawai, para pegawai di pabrik utama dari perusahaan ini pun melakukan mogok kerja di dalam pabrik.[18] Satu pegawai kemudian meninggal akibat pendarahan otak setelah mogok kerja selama 12 hari di dalam pabrik.[18] Mogok kerja tersebut lalu menjadi makin parah setelah pasokan air, makanan, listrik, dan obat untuk para pegawai dihentikan, serta polisi mengepung pabrik.[19] Para pegawai pun melempar bom Molotov ke arah polisi,[20] sementara polisi menggunakan senjata kejut listrik dan diduga melempar bahan kimia korosif ke arah para pegawai.[19] Pada tanggal 14 Agustus 2009, mogok kerja berakhir dan pabrik mulai beroperasi kembali.[21] Para pegawai perusahaan ini dan para analis pun menyalahkan SAIC karena mencuri teknologi yang terkait dengan kendaraan hibrida dari perusahaan ini dan gagal memenuhi janjinya untuk berinvestasi secara berkelanjutan pada perusahaan ini.[22][23] Walaupun begitu, SAIC menolak tuduhan pencurian teknologi.[24] Namun, SAIC kemudian dituntut oleh Kejaksaan Agung Korea Selatan atas tuduhan melanggar peraturan, karena mengalihkan teknologi milik SsangYong yang dikembangkan dengan pendanaan dari pemerintah Korea Selatan ke peneliti dari SAIC.[25]
Pada tahun 2010, Daewoo Motor Sales tidak lagi bermitra dengan General Motors. Daewoo Motor Sales kemudian meneken kesepakatan dengan perusahaan ini guna memasok kendaraan baru untuk dijual (terutama Rodius, Chairman W, dan Chairman H), sebagai imbal balik atas suntikan modal sebesar ₩20 miliar ($17,6 juta) ke perusahaan ini yang masih berupaya pulih dari kebangkrutan. Kesepakatan tersebut bersifat non-eksklusif, sehingga SsangYong masih dapat menjual mobilnya melalui diler lain.[26]
Pengambilalihan oleh Mahindra Automotive

Pada bulan April 2010, perusahaan ini menyatakan bahwa tiga hingga lima perusahaan tertarik untuk mengakuisisi mereka, sehingga harga saham dari perusahaan ini naik sebesar 15%.[27] Perusahaan-perusahaan yang tertarik tersebut kemudian terungkap, yakni Mahindra & Mahindra, Ruia Group, SM Aluminum, Seoul Investments, dan Renault Samsung Motors.[28][29] Pada bulan Agustus 2010, perusahaan ini setuju untuk diakuisisi oleh Mahindra & Mahindra.[30] Akuisisi tersebut akhirnya selesai pada bulan Februari 2011[31][32] dengan harga US$463,6 juta.[33]
Remove ads
Catatan
- Juga ditulis sebagai KG모빌리티 주식회사.
Referensi
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads