Zhang Fei

Zhang Fei (Hanzi: 張飛; wafat 221 M), nama gaya Yide (益德), adalah seorang jenderal militer terkenal dari akhir Dinasti Han dan periode Tiga Kerajaan di Tiongkok. Ia adalah salah satu dari "Lima Jenderal Macan" dari negara Shu Han, yang dipimpin oleh Liu Bei.

Zhang Fei
Penggambaran oleh Yashima Gakutei, c. 1824.
Jenderal Pasukan Berkuda dan Kavaleri
Masa jabatan 221–221
Penguasa monarki	Liu Bei
Sili Xiaowei
Masa jabatan 221–221
Penguasa monarki	Liu Bei
Pengganti Zhuge Liang
Jenderal Pasukan Kanan Kekaisaran
Masa jabatan 219–221
Penguasa monarki	Liu Bei
Administrator Baxi (Di bawah pengawasan Liu Bei)
Masa jabatan 214–219
Penguasa monarki	Kaisar Xian dari Han
Administrator Subdivisi Negara Nan (Di bawah pengawasan Liu Bei)
Masa jabatan ? – 214
Penguasa monarki	Kaisar Xian dari Han
Administrator Yidu (Di bawah pengawasan Liu Bei)
Masa jabatan ? – ?
Penguasa monarki	Kaisar Xian dari Han
Jenderal yang Membasmi Orang Barbar (Di bawah pengawasan Liu Bei)
Masa jabatan 209 – ?
Komandan Jenderal Bagian Rumah Tangga Pasukan (Di bawah pengawasan Liu Bei)
Masa jabatan 199–209
Penguasa monarki	Kaisar Xian dari Han
Sunting kotak info • L • B

Zhang Fei dikenal karena keberanian, kekuatan, dan kesetiaannya kepada Liu Bei, serta persahabatannya dengan Guan Yu. Namun, ia juga memiliki sifat temperamental yang sering memengaruhi hubungannya dengan pasukan dan pejabat bawahannya.

Kehidupan Awal

Informasi tentang kehidupan awal Zhang Fei relatif sedikit. Ia berasal dari Zhuo County (涿郡), di wilayah modern Zhuozhou, Provinsi Hebei. Zhang Fei dideskripsikan sebagai seseorang yang memiliki kekuatan fisik luar biasa sejak muda. Ia bergabung dengan Liu Bei sejak masa awal pemberontakan melawan Pemberontakan Serban Kuning pada akhir Dinasti Han. Zhang Fei segera menjadi salah satu sekutu terdekat Liu Bei bersama Guan Yu, membentuk ikatan persaudaraan yang terkenal melalui sumpah di Taman Persik (Taoyuan Jieyi).

Peran dalam Perang

Pertempuran Melawan Pemberontakan Serban Kuning

Zhang Fei pertama kali menunjukkan keberaniannya selama kampanye melawan Pemberontakan Serban Kuning. Ia bertempur di bawah komando Liu Bei, yang saat itu masih seorang pejabat kecil. Keberaniannya membantu membangun reputasi Liu Bei di kalangan rakyat.

Periode Pelarian Liu Bei

Ketika Liu Bei terusir dari wilayah bawahannya oleh Cao Cao, Zhang Fei tetap setia. Pada salah satu insiden terkenal, Zhang Fei berhasil menahan pasukan Cao Cao di Jembatan Changban (Changban Qiao). Ia dilaporkan berdiri di atas jembatan, mengintimidasi pasukan Cao Cao dengan seruan kerasnya hingga pasukan musuh mundur, meskipun ia berada dalam posisi kalah jumlah.

Perang Melawan Sun Quan dan Cao Cao

Zhang Fei juga berperan penting dalam sejumlah pertempuran melawan musuh Shu Han, termasuk Sun Quan dan Cao Cao. Salah satu perannya yang paling signifikan adalah membantu menaklukkan wilayah Hanzhong, yang menjadi benteng strategis negara Shu.

Perencanaan Ekspansi di Sichuan

Ketika Liu Bei merebut Provinsi Yi (sekarang Sichuan), Zhang Fei membantu mengkonsolidasikan kekuasaan dengan memimpin kampanye militer melawan para panglima perang lokal. Meskipun sering dianggap impulsif, Zhang Fei terbukti sebagai komandan yang efektif di medan perang.

Hubungan dengan Guan Yu dan Liu Bei

Zhang Fei memiliki hubungan persaudaraan yang sangat erat dengan Liu Bei dan Guan Yu. Ketiga tokoh ini dianggap sebagai simbol persaudaraan dan kesetiaan yang diidealkan dalam budaya Tiongkok. Namun, sifat Zhang Fei yang mudah marah kadang menyebabkan perselisihan kecil, terutama dengan bawahannya.

Kematian

Zhang Fei tewas pada tahun 221 M dalam peristiwa tragis yang melibatkan pembunuhan oleh dua bawahannya, Fan Qiang dan Zhang Da. Kedua orang tersebut melarikan diri ke negara Wu yang dipimpin oleh Sun Quan setelah membunuh Zhang Fei. Kematiannya terjadi menjelang invasi Liu Bei ke negara Wu, yang dilakukan untuk membalas kematian Guan Yu.

Sifat temperamental Zhang Fei sering disebut sebagai salah satu penyebab pembunuhannya. Ia diketahui memperlakukan bawahannya dengan sangat kasar, bahkan kadang menghukum mereka secara berlebihan, sehingga menimbulkan kebencian dan akhirnya pengkhianatan.

Lihat pula

• Zaman Tiga Negara
• Kisah Tiga Negara
• Catatan Sejarah Tiga Negara