![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/07/Antiochus_XII_bust.jpg/640px-Antiochus_XII_bust.jpg&w=640&q=50)
Antiokhos XII Dionisos
From Wikipedia, the free encyclopedia
Antiokhos XII Dionisos Epifanes Filopator Kallinikos (bahasa Yunani Kuno: Ἀντίοχος Διόνυσος Ἐπιφανής Φιλοπάτωρ Καλλίνικος; hidup antara 124 dan 109 SM - 82 SM) adalah seorang raja Kerajaan Seleukia pada periode Helenistik yang memerintah sebagai Raja Suriah antara tahun 87 dan 82 SM. Anthiokos XIII adalah putra bungsu dari Antiokhos VIII dan istrinya yang berasal dari Mesir Tryphaena. Antiokhos XII hidup pada periode perang saudara antara ayahnya dan pamannya, Antiokhos IX. Antiokhos VIII terbunuh pada 96 SM dan mengakibatkan perebutan tahta diantara anak-anaknya dan saudaranya. Empat saudara Antiokhos XII berebut klaim takhta setelah Anthiokhos VIII meninggal. Awalnya mereka menyingkirkan pamannya, Antiokhos IX yang mengklaim takhta. Lalu mereka berperang melawan pewarisnya Antiokhos X.
Antiokhos XII Dionisos | |
---|---|
![]() Potret Antiokhos XII di bagian depan tetradrakhma, mengenakan diadem kerajaan | |
Raja Suriah | |
Masa kekuasaan | 87–82 SM |
Pendahulu | Demetrius III, Philip I |
Pengganti | Philip I, Antiokhos XIII, Kleopatra Selini |
Informasi pribadi | |
Kelahiran | antara 124 dan 109 SM |
Kematian | 82 SM |
Dinasti | Seleukia |
Ayah | Antiokhos VIII |
Ibu | Tryphaena |
Anak | Kleopatra, Antiokhis |
Pada 87 SM, perang saudara tersebut menyisakan dua saudara Anthiokhos XII yang berebut wilayah dan kekuasaan: Demetrius III dan Philip I. Wilayah Demetrius III awalnya berpusat di Damaskus tetapi kemudian meluas ke sebagian besar Suriah. Philip I berhasil mengalahkan Demetrius III dan menghukum saudaranya dengan pengasingan di Parthia. Hal ini memungkinkan Antiokhos XII untuk menguasai Damaskus sementara Philip I memilih untuk menetap di ibukota Suriah, Antiokhia. Antiokhos XII mengukuhkan kekuasaannya di dalam wilayah Suriah dan tidak berekspansi ke wilayah Philip I, yang berusaha untuk mencaplok Damaskus tetapi berhasil dipukul mundur. Antiokhos XII memusatkan perhatiannya pada wilayah selatan Suriah, yang sebelumnya diincar oleh orang-orang Yudea dan Nabatea untuk ekspansi.
Antiokhos XII memperkuat perbatasan bagian selatan dan berperang dengan tetangganya. Ia melakukan dua kampanye perang melawan Nabatea, termasuk bekerjasama dengan Yudea. Setelah mengalami beberapa kemenangan dalam kampanye pertamanya, Antiokhos XII terbunuh menjelang akhir kampanye keduanya melawan Nabatea di Pertempuran Kana pada 82 SM. Damaskus berhasil diambil oleh oleh pasukan Raja Nabatea Aretas III. Takhta Suriah diklaim oleh janda Antiokhos X Kleopatra Selini dan putranya, yang naik takhta sebagai Antiokhos XIII.