Bahasa Ternate
bagian dari rumpun bahasa Papua Barat / From Wikipedia, the free encyclopedia
Bahasa Ternate adalah bahasa yang dituturkan oleh suku Ternate di pulau Ternate beserta wilayah di sekitarannya, termasuk Halmahera, Hiri, Obi, Kayoa, dan Bacan.[7][8] Secara sejarah, bahasa Ternate telah menjadi bahasa utama Kesultanan Ternate, yang terkenal karena perannya dalam perdagangan rempah-rempah serta sebagai basantara di Maluku Utara. Bahasa Ternate termasuk dalam rumpun bahasa Halmahera Utara.[9][10][11]
ProyekWiki Bahasa
Artikel ini menggunakan peta yang dihasilkan dari OpenStreetMap dan juga jejaring peta (mapframe) yang dibuat oleh kontributor Wikipedia. Apabila Anda menemukan kesalahan informasi, galat, maupun kendala teknis lainnya dalam data peta, silahkan laporkan di sini. Apabila Anda tertarik dalam pengembangan proyek pemetaan bahasa, silakan bergabung ke ProyekWiki kami. Proyek ini sudah menghasilkan sebanyak 176 artikel bahasa dengan peta interaktif yang dapat diakses dan digunakan oleh para pembaca.
Berbeda dengan bahasa Melayu Maluku Utara, yang merupakan kreol berbasis Melayu lokal yang banyak dipengaruhi oleh bahasa ini, bahasa Ternate berfungsi sebagai bahasa pertama suku Ternate, terutama di daerah pedesaan, sedangkan bahasa Melayu Maluku Utara digunakan sebagai sarana komunikasi antaretnis dan perdagangan, khususnya di bagian perkotaan.[12][13] Kini, peran bahasa Ternate sebagai basantara telah digantikan oleh bahasa Melayu Maluku Utara.[14][15] Sehingga bahasa Ternate lebih umum digunakan oleh orang Ternate.[7] Meskipun orang Ternate tersebar di seluruh Indonesia bagian timur,[9] tidak diketahui berapa banyak yang masih mampu menuturkan bahasa tersebut secara keseluruhan.[7] Dalam bahasa Indonesia, bahasa ini disebut sebagai bahasa Ternate; namun, istilah bahasa Ternate asli terkadang digunakan untuk membedakan bahasa tersebut dengan bahasa Melayu Maluku Utara.[12]
Pengaruh dari Bahasa Ternate hadir dalam banyak bahasa Indonesia bagian timur serta bahasa yang ada Sulawesi Tengah dan utara.[16] Bahasa tersebut juga berpengaruh besar pada banyak bahasa Melayu Indonesia Timur dari segi kosakata dan Tata bahasa.[17][18]