Krimea
semenanjung di Eropa Timur, di tepi Laut Hitam dan Laut Azov, diperebutkan oleh Ukraina (de jure) dan Rusia (de facto) / From Wikipedia, the free encyclopedia
Semenanjung Krimea (bahasa Tatar Krimea: Къырым ярымадасы, Qırım yarımadası; bahasa Rusia: Кры́мский полуо́стров, Krymskiy poluostrov; Ukraina: Кри́мський піво́стрів, Kryms'kıy pivostriv), dikenal pula sebagai Krimea (/kraɪˈmiːə/; bahasa Tatar Krimea: Къырым, Qırım; Ukraina: Крим, Krym; bahasa Rusia: Крым, Krym, bahasa Yunani: Κριμαία), adalah suatu daratan besar yang terletak di ujung timur Eropa dan merupakan wilayah Rusia. Krimea terletak di wilayah paling timur. Berbatasan di selatan dengan Laut Hitam membentuk ujung selatan semenanjung, menghubungkannya dengan keseluruhan Eropa. Semenanjung ini memiliki luas wilayah 27.000 km² dan memiliki jumlah penduduk 2.4 juta jiwa (hingga tahun 2007).
Geografi | |
---|---|
Lokasi | Timur Eropa |
Koordinat | 45.3°N 34.4°E / 45.3; 34.4 |
Dibatasi oleh | |
Kota terbesar | Sevastopol |
Luas | 27.000 km2 |
Titik tertinggi | 1.545 m |
Pemerintahan | |
Status | Diklaim dan dikendalikan oleh Rusia, secara internasional diakui masih menjadi bagian dari Ukraina |
Negara | |
Region | Republik Otonom Krimea Sevastopol Oblast Kherson (bagian utara Arabat Spit, Raion Henichesk) |
Negara | Rusia (diklaim) |
Distrik Federal | Distrik Federal Krimea |
Subyek Federal | Republik Krimea Sevastopol[1] |
Kependudukan | |
Demonim | Krimea |
Penduduk | 2.284.000 jiwa (2014)[2] |
Kepadatan | 85 jiwa/km2 |
Kelompok etnik | Rusia Tatar Krimea Yunani |
Pada bulan Maret 2014, seiring dengan tersingkirnya presiden pro-Rusia Viktor Yanukovych pada Revolusi Ukraina 2014, Pasukan khusus Rusia bersenjata yang didukung oleh gerakan separatis pro-Rusia di Ukraina menyerbu gedung-gedung utama pemerintah Ukraina, pangkalan militer dan fasilitas telekomunikasi di semenanjung ini dan memaksa pemerintah setempat untuk mengadakan referendum [3] pada "reunifikasi dengan Rusia". Sebagian besar masyarakat internasional (kecuali Zimbabwe, Venezuela, Suriah, Nikaragua, Sudan, Belarus, Armenia, Korea Utara dan Bolivia) tidak mengakui invasi dan aneksasi Rusia terhadap wilayah Ukraina. Ukraina secara resmi mengelola semenanjung sebagai dua subyek federal: Republik Otonom Krimea dan kota federal Sevastopol. Rusia terus mengklaim hak mereka atas semenanjung ini.[3]