Dialek bahasa Jepang
dialek dalam bahasa Jepang / From Wikipedia, the free encyclopedia
Dialek bahasa Jepang (方言code: ja is deprecated , hōgen) adalah variasi bahasa Jepang yang berbeda-beda menurut pemakai dan daerahnya di Jepang. Bahasa Jepang yang menjadi lingua franca di Jepang disebut hyōjungo (標準語 (bahasa Jepang Standar) atau kyōtsūgo (共通語 (bahasa umum) yang awalnya didasarkan pada dialek Tokyo. Dalam bahasa Jepang, dialek disebut -ben (弁), sehingga dikenal sebutan Osaka-ben (大阪弁code: ja is deprecated ) (dialek Osaka), Nagoya-ben 名古屋弁 (dialek Nagoya), dan sebagainya. Selain disebut Kyoto-ben, dialek Kyoto secara khusus disebut Kyo-kotoba (京言葉code: ja is deprecated )
Rumpun bahasa Jepang | |||||
---|---|---|---|---|---|
Persebaran | Jepang | ||||
| |||||
Portal Bahasa | |||||
Sunting kotak info • L • B • PW | |||||
Berbeda dari bahasa Jepang Standar, dialek-dialek bahasa Jepang menggunakan kosakata, ekspresi, aksen, dan intonasi yang khas daerah tersebut. Di antara kosakata khas daerah misalnya: menkoi (めんこいcode: ja is deprecated ) untuk cantik (untuk sesuatu yang kecil) dalam dialek-dialek Jepang Timur, おもろい ([omoroi] Error: {{nihongo}}: text has italic markup (help)) untuk lucu dalam dialek Kansai, ばってん ([batten] Error: {{nihongo}}: text has italic markup (help)) untuk tetapi dalam dialek-dialek Kyushu. Berbeda dari dialek Tokyo yang menjadi dasar bahasa Jepang Standar, dialek-dialek bahasa Jepang lainnya sering mendapat pandangan negatif, mulai dari "bahasa orang desa yang tidak berpendidikan", "medok", hingga "bahasa hancur". Ada pula dialek bahasa Jepang yang dinilai "kotor", sedangkan dialek lainnya dianggap "bernilai tinggi".
Bahasa yang dipakai orang Jepang di Prefektur Okinawa dan Kepulauan Amami (Prefektur Kagoshima) adalah bahasa Ryukyu yang termasuk rumpun bahasa Japonik seperti halnya bahasa Jepang. Walaupun demikian, bahasa Ryukyu sering disebut dialek Ryukyu karena memang tidak ada perbedaan yang jelas antara bahasa dan dialek. UNESCO pada tahun 2009 memasukkan 8 bahasa di Jepang dalam daftar Atlas Bahasa-Bahasa Dunia Dalam Bahaya Punah.[1] Lima bahasa di antaranya digolongkan sebagai sangat terancam: bahasa Amami, bahasa Hachijō, bahasa Kunigami, bahasa Miyako, dan bahasa Okinawa. Dua bahasa lainnya, bahasa Yaeyama dan bahasa Yonaguni digolongkan ke dalam keadaan genting, sementara bahasa Ainu dalam status kritis.