Basilika Sacré Cœur
gereja di Prancis / From Wikipedia, the free encyclopedia
Basilika Hati Kudus Yesus di Montmartre atau dalam bahasa Prancis, Basilica of Sacré Coeur de Montmartre (Hati Suci Montmartre), umumnya dikenal sebagai Basilika Sacré-Cœur dan seringkali hanya Sacré-Cœur (bahasa Prancis: Sacré-Cœur de Montmartre, diucapkan [sakʁe kœʁ]), adalah sebuah gereja basilika minor Katolik yang terletak di Paris, ibu kota Prancis. Basilika ini didedikasikan untuk Hati Kudus Yesus. Basilika Sacré-Cœur secara resmi disetujui sebagai monumen bersejarah nasional oleh Komisi Nasional Warisan dan Arsitektur pada 8 Desember 2022.[1]
Basilika Hati Kudus Yesus | |
---|---|
Basilika Minor Hati Kudus Yesus di Montmarte | |
48°53′12.1″N 2°20′34.8″E | |
Lokasi | Montmartre, Paris |
Negara | Prancis |
Denominasi | Gereja Katolik Roma |
Situs web | www |
Sejarah | |
Dedikasi | Hati Kudus Yesus |
Tanggal konsekrasi | 1919 |
Arsitektur | |
Status | Basilika minor |
Status fungsional | Aktif |
Arsitek | Paul Abadie |
Gaya | Bizantium |
Peletakan batu pertama | 1875 |
Selesai | 1914 |
Spesifikasi | |
Panjang | 85 meter (279 ft) |
Lebar | 35 meter (115 ft) |
Tinggi | 83 meter (272 ft) |
Bahan bangunan | Batu travertine |
Administrasi | |
Keuskupan Agung | Paris |
Basilika Sacré-Cœur terletak di puncak butte Montmartre. Dari kubahnya dua ratus meter di atas Seine, basilika menghadap ke seluruh kota Paris dan sekitarnya. Basilika Sacré-Cœur merupakan tujuan wisata terpopuler kedua di Paris setelah Menara Eiffel.[1]
Basilika Sacré-Cœur pertama kali diusulkan oleh Felix Fournier, Uskup Nantes, pada tahun 1870 setelah kekalahan Prancis dan penangkapan Napoleon III di Pertempuran Sedan dalam Perang Prancis-Prusia. Dia mengaitkan kekalahan Prancis dengan kemerosotan moral negara sejak Revolusi Prancis, dan mengusulkan sebuah gereja Paris baru yang didedikasikan untuk Hati Kudus Yesus.
Basilika ini dirancang oleh Paul Abadie, yang rancangan bergaya Neo-Bizantium-Romawinya dipilih dari antara tujuh puluh tujuh proposal. Konstruksi dimulai pada tahun 1875 dan berlanjut selama empat puluh tahun di bawah lima arsitek berbeda. Selesai pada tahun 1914, basilika ini secara resmi ditahbiskan pada tahun 1919 setelah Perang Dunia I.[2]
Basilika Sacré-Cœur telah mempertahankan pemujaan abadi dari Ekaristi Kudus sejak tahun 1885. Situs ini secara tradisional dikaitkan dengan kemartiran Santo Denis, santo pelindung Paris.[3]