Detasemen Jalamangkara
Satuan Antiteror TNI Angkatan Laut / From Wikipedia, the free encyclopedia
Detasemen Jalamangkara (Denjaka) adalah sebuah detasemen penanggulangan teror aspek laut TNI Angkatan Laut. Denjaka adalah satuan gabungan antara personel Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Batalyon Intai Amfibi (YonTaifib) Marinir TNI-AL.[1]
Detasemen Jalamangkara (Korps Marinir) | |
---|---|
Dibentuk | 4 November 1982 |
Negara | Indonesia |
Cabang | TNI Angkatan Laut |
Tipe unit | Pasukan Antiteror |
Peran | - Anti-bajak kapal laut - Anti-bajak pesawat udara - segala bentuk teror aspek laut/darat/udara - perang kota/hutan/pantai/laut sabotase - intelijen & kontra-intelijen |
Jumlah personel | Dirahasiakan |
Bagian dari | TNI Angkatan Laut |
Markas | Korps Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan |
Julukan | Denjaka |
Moto | Satya Wira Dharma |
Warna seragam | Hitam Baret ungu |
Persenjataan | Dirahasiakan |
Tokoh | |
Komandan | Kolonel Mar Rino Rianto, M.M., M.Tr.Hanla. |
Wakil Komandan | Letkol Mar - |
Tokoh berjasa | 1.Letnan Kolonel Mar (Anumerta) Arthur Solang 2. Mayjen TNI (Mar) Gafur Chalik 3. Mayjen TNI (Mar) Djoko Pramono 4. Letjen TNI (Mar) Nono Sampono 5. Letjen TNI (Mar) M. Alfan Baharudin 6. Letjen TNI (Mar) R.M. Trusono 7. Letjen TNI (Mar) Suhartono |
Anggota Denjaka dididik di Bumi Marinir Cilandak, Jakarta Selatan dan harus menyelesaikan suatu pendidikan yang disebut PTAL (Penanggulangan Teror Aspek Laut). Lama pendidikan ini adalah 6 bulan. Denjaka dikhususkan untuk satuan anti teror walaupun mereka juga bisa dioperasikan di mana saja terutama anti teror aspek laut.
Denjaka dibentuk berdasarkan instruksi Panglima TNI kepada Komandan Korps Marinir No Isn.01/P/IV/1984 tanggal 13 November 1984. Detasemen Jalamangkara selain sebagai Komando Pelaksana Korps Marinir yang berkedudukan langsung di bawah Dankormar, juga sebagai pelaksana utama Panglima TNI.
Sebagai Komando Pelaksana Korps Marinir, Denjaka mempunyai tugas pokok dalam membina kekuatan dan kemampuan satuan Detasemen Jalamangkara.
Sedangkan sebagai pelaksana utama Panglima TNI, dalam hal ini Kabais TNI selaku penyelenggaraan pembinaan kemampuan khusus, meliputi: operasi anti-teror, anti-sabotase dan operasi klandestin yang beraspek laut maupun operasi-operasi khusus lainnya.