Erabu kuning
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Erabu kuning adalah jenis ular laut yang tersebar luas di lautan tropis Nusantara hingga Oseania.
Erabu kuning | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Subordo: | |
Famili: | |
Subfamili: | |
Genus: | |
Nama binomial | |
Laticauda colubrina (Schneider, 1799) | |
Kepala ular ini berwarna hitam. Bibir atas dan moncong berwarna kekuningan, dengan garis berwarna kuning pucat memanjang dari atas bibir atas hingga belakang mata. Tubuh ular ini berbentuk pipih, seperti halnya jenis ular laut lainnya, juga memiliki ekor pipih vertikal. punggung berwarna belang-belang hitam dan putih kekuning-kuningan, belang hitam lebih sempit dari belang putih-kuning. Bagian perut berwarna putih. Panjang ular jantan bisa mencapai 0.87 meter dengan panjang ekor 13 cm, sedangkan betina lebih besar, panjangnya mencapai 1.42 meter dengan panjang ekor mencapai 14.5 cm.[2][3]
Ular ini tersebar luas di perairan tropis Indo-Australia, mulai dari pantai timur India hingga perairan Nusantara, Filipina, Melanesia, pantai timur laut dan timur Australia, serta di perairan Laut China Selatan dan Timur dan laut selatan Jepang.[2][3]
Ular ini banyak beraktivitas di daerah pantai dan terumbu karang dekat pesisir pantai. Seperti ular laut pada umumnya, ular ini memangsa ikan kecil dan terkadang belut Moray dan jenis krustasea tertentu. Ular ini termasuk semiakuatik dan beraktivitas di dalam air ketika mencari makanan dan ular ini beraktivitas di darat (pesisir) ketika akan berganti kulit, istirahat, atau bereproduksi. Ular ini berkembangbiak dengan bertelur (ovipar) dan selalu meletakkan telurnya di darat, biasanya ular ini akan mencari celah-celah tertentu seperti rongga di bawah pohon kelapa, di bawah bebatuan, atau di dalam liang pasir, sepanjang celah itu tidak dipakai hewan lain.[2][3][4]
Erabu kuning juga menjadi objek wisata budaya. Salah satunya adalah sarana tempat tinggal ular ini yang ada di Tanah Lot, Bali. Di tempat tersebut, tepat sebelum menyeberang ke pura yang ada di tengah pantai, terdapat sebuah gua yang dijaga oleh seorang atau dua orang tokoh adat setempat dan di gua tersebut terdapat sarang yang dihuni oleh beberapa ekor ular Erabu kuning ini. Menurut kepercayaan masyarakat Tanah Lot, ular-ular yang dianggap suci ini berasal dari selendang Danghyang Niratha, Sosok yang paling berpengaruh dalam penyebaran agama Hindu di Bali. Diceritakan, untuk melindungi pura Tanah Lot yang ia bangun, dengan kesaktiannya ia mengubah selendangnya menjadi ular-ular yang sangat berbisa.[5]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.