Highway of Death
From Wikipedia, the free encyclopedia
Highway of Death atau Jalan Raya Kematian (bahasa Arab: طريق الموت ṭarīq al-mawt) adalah jalan raya enam jalur antara Kuwait dan Irak, yang secara resmi dikenal sebagai Jalan Raya 80. Jalan ini dimulai dari Kota Kuwait menuju perbatasan kota Safwan dan kemudian ke kota Basra di Irak. Jalan tersebut digunakan oleh divisi lapis baja militer Irak untuk invasi Kuwait tahun 1990. Jalan tersebut lalu diperbaiki setelah Perang Teluk dan digunakan oleh pasukan AS dan Inggris pada tahap awal invasi Irak tahun 2003.[1]
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2022. |
Jalan Raya Kematian | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Teluk I | |||||||
Kendaraan hancur dan ditinggalkan di sepanjang Jalan Raya 80 pada April 1991 | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Irak | |||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Norman Schwarzkopf Jr. | Tidak diketahui | ||||||
Korban | |||||||
Tidak ada |
|
Selama serangan pimpinan Amerika dalam Perang Teluk Persia, pesawat dan pasukan darat Amerika, Kanada, Inggris, dan Prancis menyerang personel militer Irak yang berusaha meninggalkan Kuwait pada malam tanggal 26-27 Februari 1991, yang mengakibatkan kehancuran ratusan kendaraan dan kematian sebagian besar penumpangnya. Antara 1400 dan 2000 kendaraan dihancurkan atau ditinggalkan di Jalan Raya 80 utama di bagian utara Al Jahra.
Adegan kehancuran di jalan raya merupakan salah satu gambaran yang paling dikenal dari kejadian perang tersbut, dan diduga bahwa itu adalah faktor dalam keputusan Presiden George HW Bush untuk mengumumkan penghentian permusuhan pada hari berikutnya.[2] Banyak pasukan Irak berhasil melarikan diri melintasi sungai Efrat, dan Badan Intelijen Pertahanan AS memperkirakan bahwa lebih dari 70.000 hingga 80.000 tentara dari divisi yang dikalahkan di Kuwait mungkin telah melarikan diri ke Basra untuk menghindari penangkapan.[3]