Jumlah partai efektif
From Wikipedia, the free encyclopedia
Jumlah partai efektif adalah sebuah konsep yang diperkenalkan oleh Laakso and Taagepera (1979)[1] yang mengatur jumlah partai politik yang disesuaikan dalam sistem kepartaian suatu negara. Gagasan di balik ukuran ini adalah menghitung partai-partai dan, pada saat yang sama,membobotkan jumlah tersebut dengan kekuatan relatif mereka. Kekuatan relatif mengacu pada porsi suara mereka (jumlah partai elektoral efektif/effective number of electoral parties/ENEP) atau porsi kursi di parlemen (jumlah partai parlementer efektif/effective number of parliamentary parties/ENPP). Ukuran ini sangat berguna ketika membandingkan sistem kepartaian di berbagai negara, seperti yang dilakukan dalam bidang ilmu politik. Jumlah partai sama dengan jumlah partai efektif hanya jika semua partai memiliki kekuatan yang sama. Dalam kasus lain, jumlah partai efektif lebih rendah dari jumlah partai yang sebenarnya. Jumlah partai efektif adalah operasionalisasi yang sering digunakan untuk fragmentasi politik.
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Maret 2023. |
Ada dua alternatif utama untuk mengukur jumlah partai yang efektif.[2] Indeks "hiperfraksionalisasi" John K. Wildgen memberikan bobot khusus bagi partai-partai kecil.[3] Indeks Juan Molinar memberikan bobot khusus kepada partai terbesar.[4] Dunleavy dan Boucek memberikan kritik yang berguna terhadap indeks Molinar.
Ukuran ini pada dasarnya setara dengan Indeks Herfindahl-Hirschman, sebuah indeks keanekaragaman yang digunakan dalam bidang ekonomi; indeks keanekaragaman Simpson, sebuah indeks keanekaragaman yang digunakan dalam bidang ekologi; dan rasio partisipasi terbalik (inverse participation ratio/IPR) dalam bidang fisika.