Kepunahan Neanderthal
From Wikipedia, the free encyclopedia
Kepunahan Neanderthal dimulai sekitar 40.000 tahun yang lalu di Eropa, setelah manusia modern anatomis telah mencapai benua tersebut. Masa tersebut, yang didasarkan pada penelitian yang dipublikasikan di Nature pada tahun 2014, jauh lebih awal dari perkiraan sebelumnya, dan ditetapkan melalui metode penanggalan radio karbon yang telah diperbaiki dengan menganalisis 40 situs dari Spanyol sampai Rusia. Survei ini tidak mencakup situs-situs di Asia, di mana Neanderthal bisa saja bertahan lebih lama. Pada Oktober 2015, studi menunjukkan Neanderthal bisa saja bertahan lebih lama lagi, hingga sebaru 24,000 tahun yang lalu.
Hipotesis pada nasib Neanderthal meliputi kekerasan dari manusia modern yang melampaui batas,[1] parasit dan patogen, pengganti kompetitif, pengucilan kompetitif, kepunahan karena perkawinan dengan populasi awal manusia modern, dan kegagalan atau ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan perubahan iklim. Perkawinan terjadi di Asia barat sekitar 50.000 sampai 60.000 tahun yang lalu, sebagaimana dibuktikan oleh 1 sampai 4 persen dari bahan genetik yang dibawa oleh orang-orang non-Afrika yang hidup sekarang.[2] Tidak memungkinkan bahwa salah satu dari hipotesis ini dapat berdiri sendiri; sebaliknya, beberapa faktor mungkin berkontribusi terhadap kepunahan populasi yang sudah tersebar luas ini.[3][4]