![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/a3/Carrack_1565.jpg/640px-Carrack_1565.jpg&w=640&q=50)
Kerakah
jenis kapal layar pada abad ke-15 / From Wikipedia, the free encyclopedia
Kerakah (bahasa Inggris: carrack; Portugis: carraca; bahasa Prancis: caraque) adalah sejenis kapal layar pelintas samudra bertiang tiga atau empat, dikembangkan pada abad ke-14 dan ke-15 di Eropa. Kerakah pertama kali digunakan untuk keperluan pelayaran niaga bangsa Eropa dari Laut Tengah ke Laut Baltik. Kerakah jenis tercanggih digunakan oleh bangsa Portugis untuk berniaga dengan daerah pesisir Afrika, kemudian juga dengan Asia dan Amerika sejak abad ke-15 sampai dengan abad ke-17.
![Thumb image](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/a3/Carrack_1565.jpg/640px-Carrack_1565.jpg)
Mengikuti variasi linguistik Eropa, kapal-kapal ini disebut carraca atau nau dalam bahasa Portugis, Spanyol, dan Genova, caraque atau nef dalam bahasa Prancis, serta kraak dalam bahasa Belanda dan Flandria. Mula-mula kata kerakah berarti kapal dan digunakan di Laut Tengah sebagai sebutan untuk segala macam kapal, lama sebelum kerakah pelintas samudra dikembangkan pada abad ke-15. Besar kemungkinan kata kerakah berasal dari kata Arab Harraqa, yakni sejenis tongkang sungai yang muncul pertama kali di Sungai Tigris dan Sungai Efrat pada abad ke-9, dan tidak ada kaitannya dengan kerakah.
Kerakah merupakan kapal pelintas samudra berkulit lambung susun rata: cukup besar untuk berlayar mantap mengarungi laut yang bergelora, dan cukup luas untuk menampung muatan berukuran besar serta perbekalan yang memadai untuk berlayar lama. Kerakah biasanya berperangkat layar persegi pada tiang topang dan tiang agung, serta berperangkat layar sabang (dikenal dengan istilah layar latin di Eropa) pada tiang penggawa. Kerakah memiliki buritan yang cembung dan tinggi, agil dan kimbul, serta cucur pada ujung haluan. Sebagai pendahulu dari galiung, kerakah merupakan salah satu rancangan kapal yang paling berpengaruh dalam sejarah; meskipun bentuknya kelak menjadi beragam sesuai dengan peruntukannya, rancangan dasarnya tetap tidak berubah sepanjang kurun waktu ini.[1]