Kontroversi Ticketmaster 2022
kontroversi 2022 terkait Ticketmaster dan Taylor Swift / From Wikipedia, the free encyclopedia
Kontroversi Tikcetmaster 2022, dikenal sebagai fiasko Ticketmaster–Taylor Swift di media arus utama, merujuk kepada blunder perusahaan penjualan tiket Amerika, Ticketmaster, dalam menjualkan tiket the Eras Tour, tur konser 2023 oleh penyanyi-penulis lagu Amerika, Taylor Swift, pada November 2022. Ticketmaster, platform penjualan tiket terkemuka di dunia dan anak perusahaan dari Live Nation Entertainment, perusahaan hiburan Amerika, telah bermitra dengan Swift untuk menangani dan menjual tiket tur tersebut. Ronde pertama penjualan tiket untuk bagian AS tur tersebut dimulai pada 18 November 2022 melalui program prajual Verfied Fan Ticketmaster. Media menggambarkan permintaan untuk tiket the Eras Tour sebagai "luar biasa besar", dengan 3,5 juta orang mendaftar untuk program tersebut. Meskipun demikian, setelah satu jam dimulai, prajualnya berhenti dan situs webnya mogok, dengan para pengguna sepenuhnya keluar log atau ditempatkan dalam antrean 2.000 orang yang tidak bergerak. Walaupun terjadi penghentian, 2,4 juta tiket terjual pada hari itu, memecahkan rekor sepanjang masa untuk tiket konser terbanyak yang dijual oleh seorang artis dalam sehari. Ticketmaster mengaitkan pemogokan tersebut dengan lalu lintas situs web yang padat—"permintaan yang belum pernah terlihat sebelumnya dengan [14 juta] orang muncul"—tetapi para pengguna menyalahkan platform tersebut atas pelayanan pelanggan yang buruk.
Greg Maffei, ketua Live Nation Entertainment, menjelaskan bahwa permintaan tur tersebut yang "mengejutkan" membuat situs webnya "kewalahan" melebihi kapasitasnya. Pada akhirnya, Ticketmaster membatalkan penjualan umum tur tersebut yang awalnya dijadwalkan untuk 18 November tanpa batasan waktu akibat persediaan yang "tidak mencukupi". Swift menyatakan bahwa perusahaan tersebut telah meyakinkannya bahwa mereka bisa menangani permintaan tersebut. Ticketmaster meminta maaf kepada Swift dan para penggemar melalui media sosial. Sejumlah besar tiket tur tersebut didaftar kembali pada situs-situs jual ulang tiket seperti StubHub.
Ticketmaster menerima kecaman nasional yang meluas. Para penggemar menyebut platform tersebut curang, mengkritik model penjualan tiket dan pelayanan pelanggannya. Sebagai respons, beberapa anggota Kongres AS menyuarakan dukungan mereka untuk membatalkan merger Ticketmaster dan Live Nation tahun 2010,[note 1] yang mereka duga merupakan sebuah monopoli tanpa mengalami tekanan kompetitif, mengakibatkan pelayanan yang buruk dan harga yang lebih mahal untuk konsumen. Menyusul investigasi yang dimulai oleh Jaksa Agung dari beberapa negara bagian, Departemen Kehakiman AS dilaporkan pada 18 November telah membuka sebuah penyelidikan federal terhadap kedua prusahaan. AEG Presents, promotor Swift untuk the Eras Tour dan rival Live Nation, mengatakan bahwa AEG terpaksa bekerja sama dengan Ticketmaster sebab persetujuan eksklusifnya dengan mayoritas lokasi konser di AS. Pada 2 Desember 2022, sekelompok penggemar menggugat Ticketmaster, Live Nation, dan County Los Angeles di Pengadilan Tinggi County Los Angeles, atas desepsi disengaja, penipuan, penetapan harga, dan pelanggaran antitrust.
Berbagai publikasi telah mencatat bahwa kontroversi ini membawa salah satu isu yang sudah berjalan lama dalam industri musik menuju sorotan media. Juga, Ticketmaster kembali melakukan blunder dalam World's Hottest Tour oleh penyanyi Puerto Riko, Bad Bunny, di Kota Meksiko, memicu distribusi tiket palsu dan kesesakan di lokasi tersebut. Procuraduría Federal del Consumidor, agensi perlindungan konsumen Meksiko, mendenda Ticketmaster sebesar sepuluh persen dari pendapatan 2021 mereka.