Mochamad Anton
From Wikipedia, the free encyclopedia
Ir. H. Mochamad Anton (nama Tionghoa: Goei Hing An / 魏廷安,[1] lahir 31 Desember 1965 ) adalah Wali Kota Malang periode 2013–2018. Ia menjabat sejak 13 September 2013 setelah dilantik Gubernur Jawa Timur, H. Soekarwo dalam sidang paripurna istimewa DPRD Kota Malang.[2] Ia mencatatkan diri sebagai wali kota pertama di Malang dari etnis Tionghoa.[3] Pasangan Anton-Sutiaji ditetapkan sebagai pemenang Pemilihan umum Wali Kota Malang 2013 oleh KPU Kota Malang. Ia juga akrab disapa Abah Anton.
Mochamad Anton | |
---|---|
Wali Kota Malang ke-11 | |
Masa jabatan 13 September 2013 – 15 Februari 2018 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono Joko Widodo |
Gubernur | Soekarwo |
Wakil | Sutiaji |
Informasi pribadi | |
Lahir | Goei Hing An 31 Desember 1965 (umur 58) Malang, Jawa Timur, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | PKB |
Suami/istri | Dewi Farida Suryani |
Anak | 3 |
Profesi | Pengusaha Politikus |
Sunting kotak info • L • B | |
Pada 21 Maret 2018, Anton ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi terkait pengembangan kasus dugaan suap pembahasan APBD Perubahan Pemerintah Kota Malang tahun 2015. Anton ditetapkan menjadi tersangka bersama dengan belasan anggota DPRD Kota Malang.[4] Setelah melakukan pemeriksaan, pada 27 Maret 2018 Anton ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi bersama dengan 6 anggota dewan.[5] Pada tanggal 10 Agustus 2018, Anton divonis 2 tahun penjara oleh Pengadilan Tipikor Surabaya.[6]
Pada 29 April 2024, Anton mengajukan diri menjadi calon walikota Malang dengan bendera Partai Kebangkitan Bangsa [7]. Bertanding dengan Ahmad Fuad Rahman, Dwi Hari Cahyono , Rendra Masdrajad Safaat [8], Asmualik, Ardantya Syahreza dan Fairouz Huda