Otak buatan
perangkat lunak dan perangkat keras dengan kemampuan kognitif serupa dengan otak hewan atau otak manusia / From Wikipedia, the free encyclopedia
Otak buatan (atau pikiran buatan) adalah perangkat lunak dan perangkat keras dengan kemampuan kognitif yang mirip dengan otak hewan atau manusia.[1]
Penelitian yang menyelidiki "otak buatan" dan emulasi otak memainkan tiga peran penting dalam sains:
- Upaya yang sedang dilakukan oleh para ilmuwan saraf untuk memahami bagaimana otak manusia bekerja, yang dikenal sebagai ilmu saraf kognitif .
- Eksperimen pemikiran dalam filsafat kecerdasan buatan, menunjukkan bahwa dimungkinkan, setidaknya secara teori, untuk menciptakan mesin yang memiliki semua kemampuan manusia.
- Proyek jangka panjang untuk membuat mesin yang menunjukkan perilaku yang sebanding dengan hewan dengan sistem saraf pusat yang kompleks seperti mamalia dan terutama manusia . Tujuan akhir pembuatan mesin yang menunjukkan perilaku atau kecerdasan mirip manusia kadang-kadang disebut AI yang kuat.
Contoh dari tujuan pertama adalah proyek yang dilaporkan oleh Aston University di Birmingham, Inggris. Para peneliti menggunakan sel biologis untuk membuat "syaraf" (kelompok kecil neuron) untuk mengembangkan perawatan baru untuk penyakit termasuk Alzheimer, Neuron motorik dan penyakit Parkinson.[2]
Tujuan kedua adalah menjawab argumen seperti argumen ruangan Tionghoa John Searle, kritik Hubert Dreyfus tentang AI atau argumen Roger Penrose dalam The Emperor's New Mind. Para kritikus ini berpendapat bahwa ada aspek kesadaran manusia atau keahlian yang tidak dapat disimulasikan oleh mesin. Satu jawaban untuk argumen mereka adalah bahwa proses biologis di dalam otak dapat disimulasikan ke tingkat akurasi apa pun. Jawaban ini dibuat paling awal tahun 1950, oleh Alan Turing dalam makalah klasiknya " Mesin Komputasi dan Kecerdasan".[3]
Tujuan ketiga umumnya disebut kecerdasan umum buatan oleh para peneliti.[4] Namun, Ray Kurzweil lebih suka istilah "AI yang kuat". Dalam bukunya The Singularity is Near, ia berfokus pada emulasi otak keseluruhan menggunakan mesin komputasi konvensional sebagai pendekatan untuk mengimplementasikan otak buatan, dan mengklaim (dengan alasan kekuatan komputer melanjutkan tren pertumbuhan eksponensial) bahwa ini dapat dilakukan pada tahun 2025. Henry Markram, direktur proyek Blue Brain (yang mencoba emulasi otak), membuat klaim serupa (2020) pada konferensi Oxford TED pada 2009.[1]