Loading AI tools
tinjauan umum pandemi koronavirus 2019–2020 di Arab Saudi pada 2020 Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Pandemi COVID-19 di Arab Saudi pertama kali dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan Arab Saudi pada tanggal 2 Maret 2020.[1]
Artikel ini mendokumentasikan suatu wabah penyakit terkini. Informasi mengenai hal itu dapat berubah dengan cepat jika informasi lebih lanjut tersedia; laporan berita dan sumber-sumber primer lainnya mungkin tidak bisa diandalkan. Pembaruan terakhir untuk artikel ini mungkin tidak mencerminkan informasi terkini mengenai wabah penyakit ini untuk semua bidang. |
Penyakit | COVID-19 |
---|---|
Galur virus | SARS-CoV-2 |
Lokasi | Arab Saudi |
Kasus pertama | Qatif, Syarqiyah |
Tanggal kemunculan | 2 Maret 2020 (4 tahun, 5 bulan, 3 minggu dan 3 hari)[1] |
Asal | Wuhan, melalui Iran, Bahrain, Oman, Mesir, Inggris, Prancis |
Kasus terkonfirmasi | 354,208 |
Kasus sembuh | 341,515 |
Kematian | 5,710 |
Situs web resmi | |
covid19.moh.gov.sa |
Pandemi koronavirus adalah pandemi yang disebabkan koronavirus (COVID-19) dan menyerang sistem pernafasan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kemudian mengumumkan pandemi koronavirus sebagai pandemi dunia pada tanggal 11 Maret 2020.[2]
Sebelumnya Pada tanggal 27 Februari 2020, pemerintah Arab Saudi telah mengumumkan penghentian sementara waktu izin masuk bagi orang-orang yang ingin melakukan ziarah umrah di Mekah atau untuk mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah, serta para wisatawan. Aturan ini juga diperluas untuk para pengunjung yang datang dan telah melakukan perjalanan dari negara-negara yang berisiko terdampak virus SARS-CoV-2.[25]
Pada tanggal 5 Maret, Arab Saudi mengumumkan langkah-langkah pencegahan lebih lanjut terhadap dua tempat suci Islam Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Langkah pencegahan termasuk penutupan harian kedua masjid untuk keperluan sterilisasi.[26]
Pada tanggal 17 Maret, Dewan Ulama Senior Arab Saudi menginstruksikan penangguhan pelaksanaan sholat Jumat dan salat berjamaah di masjid-masjid kecil dan besar di seluruh Saudi, dengan pengecualian dua masjid suci.[27]
Dua hari berikutnya, pada tanggal 19 Maret, Arab Saudi mengumumkan penghentian penyelenggaraan salat berjamaah dan sholat Jumat baik di dalam maupun luar dinding dua masjid Mekah dan Madinah untuk membatasi penyebaran virus corona.[28]
Melalui pengumuman yang disampaikan pada tanggal 20 Maret, Kementerian Dalam Negeri saudi menangguhkan penerbangan domestik, layanan kereta api, bus, dan taksi untuk jangka waktu selama 14 hari sebagai upaya menghentikan penyebaran COVID-19. Langkah baru ini mulai diberlakukan pada pukul 6.00 pagi hari Sabtu, 21 Maret 2020.[29][30]
Pada tanggal 28 Februari, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi memberlakukan larangan masuk sementara waktu bagi warga Dewan Kerjasama Teluk (GCC) ke kota Mekah dan Madinah. Sementara warga negara GCC yang telah berada di Arab Saudi selama lebih dari 14 hari terus menerus dan tidak menunjukkan gejala terinfeksi COVID-19 tidak termasuk dalam aturan ini.[31]
Pada tanggal 8 Maret, pemerintah Arab Saudi mengumumkan bahwa mereka menghentikan sementara semua transportasi keluar dan masuk dari kota Qatif di pantai timur, aturan ini mengecualikan penduduk setempat yang hendak kembali kewilayahnya. Dilaporkan jalan utama keluar dari Qatif diberi penghalang dari beton. Sementara itu kementerian dalam negeri saudi menyatakan bahwa banyak individu dengan kasus yang dikonfirmasi terinfeksi virus berasal dari Qatif.[32]
Pada tanggal 7 Maret, Kementerian Olahraga Arab Saudi mengumumkan bahwa semua pertandingan olahraga akan diselenggarakan secara tertutup.[33][34]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.