Pandemi pes ketiga
From Wikipedia, the free encyclopedia
Pandemi pes ketiga adalah sebuah pandemi yang diakibatkan oleh penyakit pes. Wabah ini mulai menyebar dari wilayah Yunnan, Tiongkok, pada tahun 1855 selama lima tahun masa pemerintahan Kaisar Xianfeng dari dinasti Qing. Wabah pes ini menyebar ke seluruh benua yang berpenghuni, dan pada akhirnya menyebabkan lebih dari 12 juta kematian di India dan Tiongkok, dengan sekitar 10 juta tewas diantaranya berasal dari India.[1][2] Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, pandemi ini dianggap aktif hingga tahun 1960, ketika korban di seluruh dunia turun menjadi 200 per tahun. Kematian akibat wabah terus berlanjut namun dengan tingkat semakin lebih rendah setiap tahun sejak saat itu.[3]
Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari Third plague pandemic di en.wikipedia.org. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan. (Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel) |
Namanya[4] mengacu pada pandemi ini sebagai wabah pes ketiga utama yang mempengaruhi masyarakat Eropa. Yang pertama dimulai dengan Wabah Justinian, yang melanda Kekaisaran Bizantium dan sekitarnya pada tahun 541 dan 542; pandemi terus berlanjut dalam beberapa gelombang sampai pertengahan abad ke-8. Yang kedua dimulai dengan Black Death, yang menewaskan sedikitnya sepertiga penduduk Eropa dalam serangkaian gelombang infeksi yang meluas dari tahun 1346 hingga 1353; pandemi ini terjadi berulang secara teratur hingga abad ke-19.
Pola jumlah korban jiwa menunjukkan bahwa gelombang pandemi pada akhir abad ke-19/awal abad ke-20 ini mungkin berasal dari dua sumber yang berbeda. Yang pertama yang merupakan yang utama adalah bubonik yang dibawa ke seluruh dunia melalui perdagangan laut, melalui pengangkutan orang yang terinfeksi, tikus, dan kargo yang mengandung kutu. Strain kedua, yang lebih ganas, terutama bersifat pneumonia dengan penularan dari orang ke orang dengan sangat cepat. Peristiwa ini hanya terjadi di sebagian besar Asia, khususnya Manchuria dan Mongolia.