Patuk-pisang
From Wikipedia, the free encyclopedia
Turako atau patuk-pisang (Bahasa Inggris : Turaco/ plantain-eater) adalah kelompok burung yang membentuk famili Musophagidae (/ˌmjuːzoʊˈfædʒɪdiː/). Di Afrika bagian selatan umumnya dikenal sebagai loeries. Mereka merupakan burunh semi-zigodaktilus, yakni jari kaki keempat (luar) dapat diputar bolak-balik. Jari kaki kedua dan ketiga, yang selalu mengarah ke depan, tergabung dalam beberapa spesies. Burung patuk-pisang sering memiliki jambul yang menonjol dan ekor yang panjang. Burung patuk-pisang terkenal karena pigmen yang aneh dan unik yang memberi mereka bulu hijau dan merah cerah.
Patuk-pisang | |
---|---|
Tauraco fischeri | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | Musophagiformes Seebohm, 1890 |
Famili: | Musophagidae Lesson, 1828 |
Genus | |
| |
Sinonim | |
|
Secara tradisional burung ini tergabung dalam ordo Cuculiformes, tetapi dalam taksonomi Sibley-Ahlquist burung ini dipisahkan dan dibentuk ordo tersendiri yakni Musophagiformes. Mereka telah diusulkan untuk menghubungkan burung hoatzin dengan burung hidup lainnya,[1] tetapi hal ini kemudian diperdebatkan.[2] Analisis genetik terbaru sangat mendukung peringkat urutan Musophagiformes.[3][4][5]
Turaco adalah salah satu dari sangat sedikit famili burung endemik Afrika,[6] salah satunya adalah burung dalam famili Colliidae. Semua spesiesnya merupakan pemakan buah, daun, kuncup, dan bunga. Buah ara adalah bagian penting dari diet mereka. Mereka memiliki sayap bundar dan ekor yang panjang dan kaki yang kuat, membuat mereka menjadi penerbang yang buruk, tapi pelari yang baik.[6]
Burung patuk-pisang adalah burung arboreal berukuran sedang yang endemik di Afrika sub-Sahara, tempat mereka hidup di hutan, padang pohon, dan sabana. Burung patuk-pisang terkadang dapat ditemukan di luar wilayah asalnya saat melarikan diri dari penangkaran.[7]
Mereka suka bersosialisasi, serta merupakan burung non-migrasi yang bergerak dalam kelompok keluarga hingga 10. Banyak spesies yang berisik, dengan burung yang pergi jauh terkenal karena panggilan alarm yang menusuk, yang mengingatkan fauna lain akan kehadiran predator. Burung patuk-pisang membangun sarang tongkat besar di pohon, dan bertelur atau 3 telur. Yang muda terlahir dengan mata tebal ke bawah dan terbuka, atau hampir terbuka.[8]