Pelonggaran kuantitatif
From Wikipedia, the free encyclopedia
Pelonggaran kuantitatif (QE, singkatan dari quantitative easing) adalah kebijakan moneter non-konvensional yang dipakai bank sentral untuk mencegah penurunan suplai uang ketika kebijakan moneter standar mulai tidak efektif.[1][2][3] Bank sentral memberlakukan pelonggaran kuantitatif dengan membeli aset keuangan dalam jumlah tertentu dari bank komersial dan institusi swasta lainnya, sehingga meningkatkan basis moneternya.[4] Ini berbeda dengan kebijakan pembelian atau penjualan obligasi pemerintah yang bertujuan mempertahankan suku bunga pasar pada target tertentu.[5][6][7][8]
Bagian dari seri tentang Pemerintahan |
Keuangan publik |
---|
Kebijakan ekonomi Kebijakan fiskal · Kebijakan moneter Kebijakan perdagangan · Kebijakan investasi Kebijakan pertanian · Kebijakan industri Kebijakan energi · Kebijakan sosial Campuran kebijakan |
Kebijakan pajak · Kebijakan anggaran Pendapatan · Belanja · Anggaran Defisit atau Surplus · Belanja defisit Utang (Luar negeri · Dalam negeri) Kementerian keuangan · Serikat fiskal |
Persediaan uang · Nilai bunga Basis moneter · Celah diskon Persyaratan cadangan Cadangan bank · Cadangan emas Otoritas moneter (bank sentral · dewan mata uang) · Serikat moneter |
Kebijakan perdagangan Tarif · Batas non-tarif Keseimbangan dagang · Keuntungan dagang Penciptaan perdagangan · Pengalihan dagang Proteksionsime · Perdagangan bebas Kementerian perdagangan · Blok dagang |
Pendapatan dan belanja |
Optimum |
Reformasi Penyesuaian fiskal · Reformasi moneter |
Kebijakan moneter ekspansioner biasanya terjadi ketika bank sentral membeli obligasi pemerintah jangka pendek untuk menurunkan suku bunga pasar jangka pendek.[9][10][11][12] Akan tetapi, saat suku bunga jangka pendek berada di atau mendekati nol, kebijakan moneter normal tidak mampu lagi menurunkan suku bunga.[13] Pelonggaran kuantitatif kemudian bisa diterapkan oleh otoritas moneter untuk menstimulasi ekonomi dengan membeli aset-aset berjangka panjang ketimbang obligasi pemerintah jangka pendek, sehingga menurunkan suku bunga jangka panjang sampai keluar kurva imbal.[14][15] Pelonggaran kuantitatif menaikkan harga aset keuangan yang dibeli yang kemudian menurunkan imbalnya.[16]
Pelonggaran kuantitatif dapat digunakan untuk bantu menjamin bahwa inflasi tidak sampai berada di bawah target.[8] Risikonya adalah kebijakan melawan deflasi lebih efektif daripada yang diperkirakan (berujung pada inflasi yang lebih tinggi dalam jangka panjang akibat meningkatnya persediaan uang),[17] atau tidak cukup efektif jika bank tidak meminjamkan cadangan tambahannya.[18] Menurut IMF dan sejumlah ekonom, pelonggaran kuantitatif yang dilakukan sejak krisis ekonomi global berhasil mencegah dampak-dampak buruknya.[19][20][21]