Pulau Biak
pulau di Kabupaten Biak Numfor / From Wikipedia, the free encyclopedia
Biak adalah pulau kecil yang terletak di Teluk Cendrawasih dekat sebelah utara pesisir Provinsi Papua, Indonesia. Posisi Biak berada di sebelah barat laut provinsi Papua. Biak adalah pulau terbesar di antara rantai kepulauan kecil, serta mempunyai banyak atol dan terumbu karang.
Geografi | |
---|---|
Lokasi | Asia Tenggara |
Koordinat | 1°0′0″S 136°0′0″E |
Kepulauan | Kepulauan Biak |
Luas | 2.455 km2 |
Titik tertinggi | Gunung Kmurbori (740 m) |
Pemerintahan | |
Negara | Indonesia |
Kota terbesar | Kota Biak (79.091 jiwa) |
Kependudukan | |
Penduduk | 135.460 jiwa (31 Desember 2023[1]) |
Kepadatan | 55 jiwa/km2 |
Kelompok etnik | Suku Biak |
Pada zaman silam, Pulau Biak termasuk wilayah kekuasaan Kesultanan Tidore yang membaginya menjadi 9 distrik (uli siwa). Pada Perang Dunia II, lapangan terbang strategis milik Pasukan Imperial Jepang berada di sana sebagai pangkalan komando pada Perang Pasifik. Tentara Amerika Serikat kemudian menguasai pulau itu. Pada 29 Mei 1944, pertempuran antartank terjadi di Biak.
Biak menjadi milik Indonesia dari genggaman Belanda, bersama dengan Irian Jaya (Papua), tahun 1960-an. Pada tahun 2005, pemerintah Rusia berkomitmen untuk meluncurkan roket dan satelit dari Pulau Biak karena lokasi yang strategis serta berada tidak jauh dari lautan.
Secara administratif, Pulau Biak terbagi atas 2 kabupaten: bagian barat merupakan wilayah Kabupaten Supiori, sedangkan bagian timur bagian dari wilayah Kabupaten Biak Numfor.
Pulau ini telah dipilih oleh Lapan sebagai tempat bandara antariksa Indonesia. Tempat ini dipilih karena Lapan sudah memiliki tanah beberapa Ha disana. Pulau ini juga dipilih karena letaknya yang hanya 1 derajat di bawah ekuator.