Said bin Sultan, Sultan Muskat dan Oman
From Wikipedia, the free encyclopedia
Sayyid Saïd bin Sultan al-Busaidi (Arab: سعيد بن سلطان, Saʿīd bin Sulṭān, bahasa Swahili: Saïd bin Sultani) (5 Juni 1791 – 19 Oktober 1856) adalah Sultan Muskat dan Oman, penguasa kelima dari Dinasti Al Busaid dari tahun 1804 hingga 4 Juni 1856. Pemerintahannya dimulai setelah periode konflik dan persaingan suksesi internal setelah kematian ayahnya, Sultan bin Ahmad, pada bulan November 1804. Ia sering disebut sebagai Singa Oman (أسد عمان), sebagai salah satu Sultan Oman.[2]
Said bin Sultan | |||||
---|---|---|---|---|---|
Sultan Kekaisaran Oman | |||||
Berkuasa | 1804–1856 | ||||
Pendahulu | Sultan bin Ahmad | ||||
Penerus | Thuwaini bin Said (sebagai Sultan Muskat dan Oman) Majid bin Said (sebagai Sultan Zanzibar) | ||||
Informasi pribadi | |||||
Kelahiran | (1791-06-05)5 Juni 1791[1] Samail, Oman | ||||
Kematian | 19 Oktober 1856(1856-10-19) (umur 65) Seychelles | ||||
Pemakaman | Pemakaman Makusurani | ||||
Dinasti | Al Busaid | ||||
| |||||
Ayah | Sultan bin Ahmad | ||||
Ibu | Sayyidah Ghanniyah binti Saif Al-Busaidi | ||||
Anak Rincian |
| ||||
Agama | Islam Ibadi |
Paman Said Qais bin Ahmad akhirnya menyetujui suksesi Said setelah Said membunuh sepupunya, Badr bin Saif, yang berpura-pura naik takhta. Said terkenal karena memindahkan ibu kotanya ke Zanzibar, yang tetap menjadi ibu kotanya selama Kekaisaran Oman mencapai puncak kekuasaan dan kejayaannya.[3][4]