Sejarah Polandia (1939–1945)
Sejarah Polandia antara tahun 1939 hingga 1945 / From Wikipedia, the free encyclopedia
Sejarah Polandia dari tahun 1939–1945, terutama yang meliputi periode sejak invasi Polandia oleh Jerman Nazi dan Uni Soviet hingga berakhirnya Perang Dunia II. Setelah penandatanganan Pakta non-agresi Soviet-Jerman, Jerman Nazi menginvasi Polandia pada tanggal 1 September 1939, menyusul kemudian invasi Uni Soviet pada 17 September. Invasi ini berakhir awal Oktober 1939 dengan Jerman dan Uni Soviet membagi dan menganeksasi seluruh wilayah Polandia. Setelah serangan Blok poros terhadap Uni Soviet pada musim panas 1941, keseluruhan wilayah Polandia diduduki oleh Jerman yang melanjutkan kebijakan rasial dan genosidanya di seluruh wilayah Polandia. Di bawah kedua pendudukan tersebut, warga Polandia menderita kerugian materi dan jumlah korban jiwa yang sangat besar. Menurut perkiraan Komisi Penuntutan Kejahatan terhadap Polandia (bahasa Polandia: Instytut Pamięci Narodowej – Komisja Ścigania Zbrodni przeciwko Narodowi Polskiemu, Institute of National Remembrance atau IPN), sekitar 5,6 juta warga Polandia meninggal akibat pendudukan Jerman dan sekitar 150 ribu meninggal akibat pendudukan Soviet.[1] Orang-orang Yahudi dipisahkan oleh Jerman untuk dihabisi dan sekitar 90 persen orang Yahudi Polandia (hampir tiga juta orang) dibunuh, sebagai bagian dari Holokaus. Orang Yahudi, Polandia, orang Rom dan tahanan dari banyak etnis lainnya dibantai secara massal di kamp-kamp pemusnahan Nazi, seperti di Auschwitz, Treblinka dan Sobibór. Warga etnis Polandia menjadi sasaran persekusi Jerman Nazi dan Soviet. Jerman membunuh sekitar dua juta etnis Polandia, yang memiliki rencana masa depan untuk mengubah mayoritas warga Polandia yang tersisa, menjadi pekerja paksa dan menghabisi mereka yang dianggap "tidak diinginkan" sebagai bagian dari Generalplan Ost. Pembersihan etnis dan pembantaian warga Polandia pada tingkat yang lebih kecil oleh orang-orang Ukraina, dilakukan di wilayah barat Ukraina (Kresy) oleh kaum nasionalis Ukraina (Ukraina: Українська повстанська армія, Ukrayins'ka Povstans'ka Armiya, УПА atau UPA) sejak tahun 1943.
Bagian dari seri mengenai |
||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Topik
|
||||||||||
Prasejarah dan Protosejarah
|
||||||||||
Abad Pertengahan
|
||||||||||
Awal Zaman Modern
|
||||||||||
Zaman Modern
|
||||||||||
Kontemporer
|
||||||||||
Portal Polandia | ||||||||||
Pada bulan September 1939, pejabat Pemerintah Polandia meminta perlindungan di Rumania, namun pengasingan mereka selanjutnya disana, mencegah berlanjutnya Pemerintah Polandia tersiar ke luar negeri. Mantan Perdana Menteri Polandia, Jenderal Władysław Sikorski, tiba di Prancis, di mana tak lama kemudian membentuk Pemerintahan Polandia dalam pengasingan. Setelah kejatuhan Prancis, Pemerintah dalam pengasingan diungsikan ke Britania Raya. Angkatan bersenjata Polandia telah dibentuk kembali dan melakukan pertempuran bersama dengan Sekutu blok Barat di Prancis dan Britania Raya serta di tempat lainnya. Tak lama setelah invasi, gerakan perlawanan di Polandia mulai dibentuk pada tahun 1939. Kesatuan militer terbesar Persatuan Perjuangan Bersenjata (bahasa Polandia: Związek Walki Zbrojnej atau ZWZ) sebagai bagian dari jaringan organisasi Negara Bawah Tanah Polandia yang kemudian dikenal dengan Tentara Dalam Negeri (bahasa Polandia: Armia Krajowa atau AK). Seluruh struktur rahasia diatur resmi oleh Pemerintah dalam pengasingan, melalui delegasi atau agen yang tinggal di Polandia (dikenal dengan sebutan Delegasi Pemerintah untuk Polandia (Delegatura Rządu Rzeczypospolitej Polskiej na Kraj). Terdapat juga organisasi-organisasi partisan petani (Bataliony Chłopskie), pasukan Sayap kanan, Sayap kiri (terdiri dari Tentara Rakyat, (Armia Ludowa), Yahudi dan organisasi Partisan Soviet). Operasi-operasi anti-Jerman yang gagal di antaranya adalah Pemberontakan Ghetto Warsawa dan pemberontakan Warsawa yang bertujuan untuk mencegah dominasi Uni Soviet atas Polandia.
Setelah Operasi Barbarossa, perang penting Sekutu Barat dalam rangka bekerja sama dengan Uni Soviet, Władysław Sikorski bernegosiasi dengan Josef Stalin di Moskwa dan mereka sepakat untuk membentuk tentara Polandia di Uni Soviet, yang dimaksudkan untuk bertempur di Front Timur bersama pasukan Uni Soviet. Kemudian sebagai gantinya "Tentara Anders" dibawa ke Timur Tengah lalu ke Italia. Upaya lebih lanjut untuk melanjutkan kerja sama Polandia-Soviet telah gagal karena ketidaksepakatan mengenai perbatasan, pengungkapan pembantaian Katyn terhadap tawanan perang Polandia yang dilakukan oleh Soviet dan kematian Jenderal Sikorski. Setelah itu, dalam proses yang dipandang oleh banyak orang Polandia sebagai pengkhianatan pihak Barat, Pemerintah Polandia dalam pengasingan, secara bertahap mundur sebagai mitra yang diakui dalam koalisi Sekutu.
Stalin menjalankan strategi yang memfasilitasi pembentukan pemerintah Polandia independen dari (dan bertentangan dengan) Pemerintah dalam pengasingan di London dengan memberdayakan kaum komunis Polandia. Organisasi-organisasi komunis Polandia yang didirikan selama perang di antaranya adalah Persatuan Patriot Polandia di Moskwa dan Partai Pekerja Polandia di Polandia (dalam pendudukan). Tentara Polandia yang baru dibentuk, didirikan di Uni Soviet untuk berperang bersama-sama dengan pasukan Uni Soviet. Pada saat yang bersamaan, Josef Stalin juga ingin bergabung dengan Sekutu Barat (Amerika Serikat dipimpin oleh Presiden Franklin D. Roosevelt dan Inggris dipimpin oleh Perdana Menteri Winston Churchill), yang dalam hal praktik implementasinya, sesuai dengan pandangan Josef Stalin tentang pemerintahan Polandia dan batas-batas negaranya pada masa yang akan datang. Nasib Polandia ditentukan dalam serangkaian perundingan yang meliputi konferensi-konferensi di Teheran, Yalta, dan Potsdam. Pada tahun 1944, Pemerintah Polandia dalam pengasingan menyetujui gerakan bawah tanah di Polandia melakukan tindakan politik dan militer sepihak yang bertujuan untuk membangun otoritas Polandia yang independen, tetapi upaya tersebut digagalkan oleh Uni Soviet. Komunis Polandia mendirikan Dewan Nasional Negara (bahasa Polandia: Krajowa Rada Narodowa atau KRN) pada tahun 1943 di Warsawa (dalam pendudukan Jerman) dan Komite Pembebasan Nasional Polandia pada bulan Juli 1944 di Lublin, setelah kedatangan tentara Soviet. Uni Soviet mempertahankan bagian timur Polandia sebelum perang, memberikan Polandia sebagai gantinya wilayah bagian selatan yang lebih besar, di mana Jerman tersingkir di Prusia Timur dan menggeser negara tersebut ke sebelah barat garis Oder-Neisse dengan mengorbankan Jerman.