![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/ce/Archibald_Thorburn_Blackcocks_at_the_Lek_1901.jpg/640px-Archibald_Thorburn_Blackcocks_at_the_Lek_1901.jpg&w=640&q=50)
Seleksi kelompok
From Wikipedia, the free encyclopedia
Seleksi kelompok adalah sebuah usulan mekanisme evolusi yang mana seleksi alam bertindak pada tingkat kelompok, bukan pada tingkat individu yang lebih konvensional.
![image of lekking blackcock, an instance of social behaviour](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/ce/Archibald_Thorburn_Blackcocks_at_the_Lek_1901.jpg/640px-Archibald_Thorburn_Blackcocks_at_the_Lek_1901.jpg)
Penulis awal seperti Vero Copner Wynne-Edwards dan Konrad Lorenz berpendapat bahwa perilaku hewan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup dan reproduksi mereka sebagai kelompok, misalnya tindakan untuk kebaikan spesies. Pada tahun 1930-an, Ronald Aylmer Fisher dan J. B. S. Haldane mengajukan konsep seleksi kerabat, suatu bentuk altruisme dari pandangan evolusi yang berpusat pada gen, dengan alasan bahwa hewan harus berkorban untuk kerabat mereka, dan dengan demikian menyiratkan bahwa mereka tidak boleh berkorban untuk non-kerabat. Sejak pertengahan 1960-an, ahli biologi evolusioner seperti John Maynard Smith, William Donald Hamilton, George C. Williams, dan Richard Dawkins berpendapat bahwa seleksi alam bertindak terutama pada tingkat individu. Mereka berargumen atas dasar model matematika bahwa individu tidak akan mengorbankan kebugarannya demi kelompok. Mereka meyakinkan mayoritas ahli biologi bahwa seleksi kelompok tidak terjadi, selain dalam situasi khusus seperti serangga sosial haplodiploid seperti lebah madu (di Hymenoptera), di mana seleksi kerabat dimungkinkan.
Pada tahun 1994, David Sloan Wilson dan Elliott Sober memperdebatkan seleksi multi-level, termasuk seleksi kelompok, dengan alasan bahwa kelompok, seperti individu, dapat bersaing. Pada tahun 2010 tiga penulis termasuk E. O. Wilson, yang dikenal karena karyanya tentang serangga sosial terutama semut, kembali membahas argumen untuk seleksi kelompok. Mereka berpendapat bahwa seleksi kelompok dapat terjadi ketika persaingan antara dua atau lebih kelompok, beberapa mengandung individu altruistik yang bertindak bersama-sama, lebih penting untuk kelangsungan hidup daripada persaingan antar individu dalam setiap kelompok, memicu bantahan yang kuat dari sekelompok besar ahli biologi evolusioner dan analis perilaku.[2]